Dugaan Cawe-Cawe Amerika Serikat Dalam Pemilu 2024 Disebut Dilakukan Lebih Halus
Dewan Pakar DPP GA GMNI Bob Randilawe meyakini ada campur tangan Amerika Serikat (AS) dalam Pemilu 2024.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerakan Bhineka Nasionalis (GBN) dan Dewan Pakar DPP GA GMNI Bob Randilawe meyakini ada campur tangan Amerika Serikat (AS) dalam Pemilu 2024.
Menurutnya, campur tangan tersebut dilakukan dalam bentuk-bentuk yang lebih halus.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Seminar Politik bertema "Mewaspadai Keterlibatan LSM Amerika, NED dan IRI, yang mencampuri Pemilu/Pilpres 2024" di Jakarta pada Minggu (17/9/2023).
"Jadi sekali lagi, campur tangan itu saya yakin ada. Hanya, variannya yang berubah. Kalau dulu mereka istilahnya pakai instrumen-instrumen yang kelihatan, kalau sekarang, makin ke sini saya kira makin halus ya," kata Bob
"Teori yang menunjangnya pun sudah berubah, dari teori modernisme di era perang dingin, menjadi post modernisme pada era sekarang. Bahkan sudah berkembang menjadi post truth sekarang landasan filosofinya. Jadi bentuk intervensinya makin ke sini makin halus," sambung dia.
Lebih jauh, ia berasumsi AS juga menanamkan pengaruhnya di dalam pemerintahan.
Untuk itu, ia mengatakan dibutuhkan sistem daya tahan terhadap pengaruh tersebut.
"Jangankan begitu, saya sendiri punya asumsi bahwa di dalam kabinet pemerintahan Jokowi pun, indikasi bahwa AS menanamkan orangnya itu juga ada. Ya kan? Namanya menanamkan pengaruh. Karena kan ini bicara soal kepentingan. Apalagi di Pemilu," kata dia.
"Pasti negara sebesar AS, pasti ingin menanamkan jasa di dalam hasil pemilu itu. Jadi sekarang tinggal bagaimana kita. Kita kan harus punya sistem daya tahan, self defence mechanism tadi yang saya katakan. Atau kita punya rambu-rambu untuk mewaspadai itu," kata dia.
Mejurutnya, Indonesia sebagai negara juga tidak bisa menolak pengaruh AS dalam Pemilihan Presiden.
Indonesia, kata dia, tidak bisa menghindari pengaruh AS dalam Pilpres 2024.
"Karena kita tidak bisa menolak juga itu, AS melakukan cawe-cawe terhadap Pilpres kita. Kita nggak bisa hindari. Tapi daya tahan, ketahanan nasional kitalah yang membuat mereka itu, ya sudah, ya elu cawe-cawe saja, tapi lu nggak akan bisa mempengaruhi apa-apa," kata dia.
Menurutnya, jawaban Kedutaan Besar AS di Jakarta yang membantah
artikel berjudul "Leaked: CIA Front Preparing Color Revolution in Indonesia” yang dimuat mintpressnews.com pada 6 September 2023 terkait campur tangan AS dalam Pemilu 2024 afalah jawaban yang diplomatis.