Dugaan Cawe-Cawe Amerika Serikat Dalam Pemilu 2024 Disebut Dilakukan Lebih Halus
Dewan Pakar DPP GA GMNI Bob Randilawe meyakini ada campur tangan Amerika Serikat (AS) dalam Pemilu 2024.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Wahyu Aji
Situs Kedubes China di Jakarta juga menyebut NED, sebagai salah satu “prajurit”, “sarung tangan putih” dan “pejuang demokrasi” utama pemerintah AS, menumbangkan pemerintah yang sah dan mengembangkan kekuatan boneka pro-AS di seluruh dunia atas nama “mempromosikan demokrasi”.
Disebutkan, NED beroperasi di lebih dari 100 negara dan menyalurkan lebih dari 2.000 hibah setiap tahun.
Baca juga: Beredar Dokumen Ada Operasi CIA di RI Jelang Pemilu 2024, Jubir Kedubes AS: Itu Hoax
Organisasi tersebut disebut kerap memberikan hibah untuk membiayai revolusi di berbagai negara untuk mencapai tujuannya.
Dalam artikel berjudul "Leaked: CIA Front Preparing Color Revolution in Indonesia” yang dimuat mintpressnews.com, 6 September 2023, disebutkan NED tengah memperluas aliran dana hibahnya ke berbagai LSM, kelompok sipil penting, partai politik di Indonesia hingga kandidat untuk Pemilu 2024.
Artikel itu juga menuliskan bahwa dugaan "bermainnya" NED juga terungkap dalam laporan mingguan yang dikirim International Republican Institute (IRI) Indonesia ke kantor pusatnya di Washington pada Juni, Juli, dan Agustus 2023.
Selain itu, disebutkan pula cawe-cawe AS terhadap pilpres.
Dalam artikel dituliskan ada dokumen yang menujukkan pertemuan perwakilan IRI dengan pejabat tinggi Kedutaan Besar AS di Jakarta, Ted Meinhover.
Dalam pertemuan itu, Meinhover disebut menyampaikan kekhawatiran Washington terkait elektabilitas Prabowo Subianto yang meningkat secara dramatis dan menyoroti soal elektabilitas Anies Baswedan yang menurun.
Di akhir laporannya, penulis artikel tersebut, Kit Klarenberg, mengatakan dari sudut pandang Washington penting memastikan terbentuknya pemerintahan yang patuh di Indonesia tidak dapat disepelekan.