Megawati di Rakernas IV PDIP: Menangkan Pileg 2024 dan Ganjar Pranowo sebagai Presiden
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menegaskan target partai berlogo banteng ialah memenangkan Pileg 2024 dan Ganjar Pranowo.w
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menegaskan target partai berlogo banteng ialah memenangkan Pileg 2024 dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato sambutannya di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP, Jumat (29/9/2023).
Rakernas yang berlangsung hingga 1 Oktober 2023 itu membahas isu utama soal kedaulatan pangan hingga Pilpres 2024.
Megawati mengatakan Bung Karno sudah menegaskan pangan berkaitan dengan mati hidupnya suatu negeri.
Hal inilah yang kini terjadi dalam perang Rusia dan Ukraina, pangan menjadi senjata yang sangat ampuh membangun hegemoni suatu negara.
“Di tengah pertarungan geopolitik ini, ketergangtungan Indonesia terhadap impor pangan semakin besar. Konsumsi gandum telah meningkat signifikan dari 4 persen pada 1970 menjadi 28 persen pada 2022,” kata Mega di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca juga: Soal Kans Mahfud MD dan Khofifah Jadi Cawapres, Ganjar: Cocok Semua
Menurutnya, pokok-pokok kebijakan pangan yang sudah dilakukan Presiden Jokowi melalui pembangunan infrastruktur telah membangkitkan optimisme terhadap jalan Indonesia yang berdaulat di bidang pangan.
Konsepsi kedaulatan pangan itulah yang ditawarkan PDIP dalam Pemilu 2024.
“PDI Perjuangan tidak akan pernah menyerah dalam menjalankan politik kedaulatan pangan, itulah komitmen pokok partai pada pemerintahan yang akan datang dengan memenangkan Pileg dan Bapak Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI kedelapan,” tegas Mega.
Rakernas juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bacapres Ganjar Pranowo dan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju.
Jokowi Singgung Pertemuan dengan Zelensky dan Putin
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya menyampaikan pengalamannya bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Jokowi mengatakan geopolitik dunia berpengaruh pada pasokan pangan.
Ujarnya, Indonesia setidaknya mengimpor 11 juta ton dan hampir 30 persen berasal dari Ukraina dan Rusia sebagai produsen gandum terbesar dunia.