Hitung-hitungan Jusuf Kalla soal Pilpres 2024: Kemungkinan Terbesar 2 Putaran
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla meyakini bakal sulit apabila Pilpres 2024 hanya dalam satu putaran.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDIP Puan Maharani mendatangi kediaman Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK di Jalan Brawijaya Raya, Jakarta Selatan pada Rabu (4/10/2023) siang.
Jusuf Kalla tak menampik bahwa dalam pertemuan tersebut sempat menyinggung soal Pilpres 2024.
"Ya tentu lah, masa tidak disinggung Pilpres," kata JK, Rabu, dikutip dari youTube KompasTV.
"Saya bilang kan semua harus optimis, semua ada kesempatan, Pak Ganjar, Pak Prabowo dan Anies semua punya kesempatan, tergantung kalian yang memilih," lajutnya.
Saat ditanya soal hitung-hitungannya di Pilpres 2024, JK meyakini bakal sulit apabila kontestasi 2024 itu nantinya hanya dalam satu putaran.
Hal itu karena ada tiga pasangan calon (paslon) yang akan bertanding di 2024 nanti.
Baca juga: Sebelum Sowan ke Megawati, Kaesang Temui Puan Maharani Besok
"Kalau putaran. Kan ada tiga (paslon), agak sulit juga kalau satu putaran. Kan harus dapat minimum 85 juta suara."
"Ada nggak calon yang bisa dapat 85 juta suara sekali (putaran), agak sulit ya," ujarnya.
Jusuf Kalla pun menilai nantinya Pilpres 2024 akan berjalan dengan dua putaran.
"Tetap ada kemungkinan tapi tetap kemungkinan yang terbesar dua putaran," tuturnya.
Dalam pertemuan tersebut, JK mengaku tak hanya membahas soal Pilpres 2024, melainkan juga isu kebangsaan lainnya.
"Bicara tentang keadaan, apa yang kita hadapi sekarang ini, apa yang akan kita hadapi yang akan datang dan hal-hal yang belum kita jalankan kita perbaiki. Ya bicara kebangsaan, " kata JK.
Senada dengan JK, Puan mengatakan bahwa pertemuan keduannya itu membahas mengenai situasi Indonesia saat ini, dari isu ekonomi hingga politik.
"Meminta pandangan dan pendapat dari Pak JK terkait situasi saat ini, bukan hanya ekonomi tapi juga banyak memberi masukan tentang ekonomi ke depan."