BEM Nusantara Jabar Berharap Pemilu 2024 Lahirkan Pemimpin yang Mengutamakan Kepentingan Rakyat
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Daerah Jawa Barat berharap di 2024 terpilih sosok pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Daerah Jawa Barat berharap di 2024 terpilih sosok pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat.
Harapan tersebut terungkap dalam diskusi publik yang digelar BEM Nusantara Jabar di Aula Auditorium Universitas Perjuangan Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023) kemarin.
Diskusi bertema 'Menyelisik Pemimpin Bangsa Masa Depan Menuju Pemilu 2024' tersebut dihadiri PJ Wali Kota Tasikmalaya, Wakil Ketua DPRD Tasikmalaya, Ketua KNPI Tasikmalaya, tokoh pemuda, dan Koordinator Pusat BEM Nusantara Ahmad Supardi.
Baca juga: BEM Nusantara Jambi Ajak Pemuda Pilih Pemimpin Visioner dan Punya Rekam Jejak Jelas
Sekretaris Daerah BEM Nusantara Jawa Barat, Ghani Zulkarnaen mengatakan diskusi digelar untuk menguji kapasitas calon pemimpin bangsa.
Terlebih menjelang tahun 2024, Mahkamah Konstitusi (MK) memperbolehkan melakukan kampanye dalam ruang lingkup akademik atau kampus.
"Tentu ini kesempatan bagi kami semua untuk memanfaatkan sehingga dapat menguji kapasistas calon pemimpin 2024 seperti apa yang diharapkan pada hari ini,” kata dia dalam siaran persnya, Senin (9/10/2023).
Sebab, sebelumnya tidak pernah ada kesempatan capres atau cawapres untuk diuji mahasiswa di lingkungan kampus.
“Kami berharap pada pesta demokrasi 2024 ini mampu melahirkan pemimpin yang mengutamakan kepentingan Rakyat diatas segalanya," ungkap Ghani.
Baca juga: BEM Nusantara Yogyakarta: Pemimpin Ideal 2024 Adalah Sosok Nasionalis
Sementara Presiden Mahasiswa Universitas Perjuangan dalam diskusi tersebut menginginkan calon pemimpin 2024 hadir di tengah mahasiswa untuk berdiskusi menyampaikan visi misinya kepada rakyat khususnya kepada mahasiswa Jawa Barat.
Koordinator Pusat BEM Nusantara Ahmad Supardi mengajak mahasiswa untuk melihat ke depan, memilih pemimpin yang paling baik di antara yang baik, yang sudah jelas historis hidupnya dan juga unggul dalam sektor pendidikan.
“Serta memberikan dampak positif terhadap masyarakat, bukan hanya pandai beretorika tetapi juga dibuktikan dengan tindakan yang nyata,” kata dia.