Peneliti Sebut Koalisi Indonesia Maju Terlalu Gemuk, Pengaruhi Proses Pengambilan Keputusan
Diketahui saat ini Koalisi Indonesia Maju menjadi koalisi paling gemuk jelang Pilpres 2024. Setidaknya disisi 10 partai politik.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus peneliti Exposit Strategic, Arif Susanto menilai Koalisi Indonesia Maju terlalu gemuk sehingga pengaruhi proses pengambilan keputusan.
Diketahui saat ini Koalisi Indonesia Maju menjadi koalisi paling gemuk jelang Pilpres 2024. Setidaknya disisi 10 partai politik.
"Apa yang sulit ketika mula-mula Prabowo yang paling awal membangun koalisi bahkan mampu membajak dua kekuatan penting dalam KIB. Tapi sekarang justru tampak tertinggal," kata Arif di kantor Para Syndicate Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2023).
Arif melanjutkan ada beberapa penyebab yang bisa diidentifikasi. Pertama bahwa ternyata banyaknya anggota koalisi itu berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan.
"Jelas bahwa koalisi Prabowo kesulitan untuk mengambil keputusan karena di sana ada empat partai parlemen Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN. Serta ada empat partai non parlemen dan dua partai non pemilu," kata Arif.
Baca juga: Koalisi Bersama Rakyat Sesalkan Hujatan ke Jokowi Usai MK Putuskan Batas Usia Capres-Cawapres
Menurutnya semua partai koalisi sama-sama ingin punya investasi penting. Ingin memberikan sumbangan paling besar setidaknya dari sisi klaim.
"Tapi itu kemudian membuat mempersulit pengambilan keputusan siapa cawapres yang kira-kira mewakili secara seimbang kepentingan 8 atau 10 partai politik tadi," tegasnya.
Diketahui saat ini KIM satu-satunya koalisi yang belum mendaftar diri di Pilpres 2024. Koalisi Perubahan melalui pasangan Anies-Cak Imin serta Koalisi PDIP sodorkan pasangan Ganjar-Mahfud telah mendaftarkan diri ke KPU. (*)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia