Serang Kamp Pengungsian di Jabalia, Israel Mengaku Targetkan Pemimpin Hamas
Israel mengaku menargetkan seorang panglima Hamas dalam serangan di kamp pengungsian Jabalia, Gaza.
Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel menyerang kamp pengungsian di Jabalia, Gaza dan menewaskan puluhan orang, Selasa (31/10/2023).
Dalam serangan udara itu, Israel mengaku menargetkan Ibrahim Biari, Panglima Batalion Jabalia Tengah.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, Biari adalah salah satu pemimpin Hamas yang terlibat dalam serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023.
Ia juga menyebut Biari menjadi pemimpin utama dalam operasi militer Hamas sejak pasukan Israel memasuki wilayah Gaza.
Dilansir dari Sky News, serangan Israel di Jabalia itu menewaskan lebih dari 50 warga Palestina. Adapun korban jiwa dilaporkan mencapai 150 orang.
“Beberapa waktu lalu jet tempur IDF, yang bertindak berdasarkan [perintah] intelijen ISA, membunuh Ibrahim Biari, Panglima Batalion Jabalia Tengah Hamas."
"Biari menjadi salah satu yang bertanggung jawab atas pengiriman teroris ‘Nukha’ ke Israel untuk menjalankan serangan teror mematikan tanggal 7 Oktober,” demikian pernyataan IDF.
Baca juga: Yaman Nyatakan Perang Lawan Israel, Dukung Palestina dalam Konflik Gaza
Saat konferensi pers, Hagari berujar militer Israel menargetkan gedung yang menjadi tempat persembunyian Biari. Namun, serangan itu turut menghancurkan gedung-gedung lainnya.
“Tujuan [didirikannya] gedung itu ialah untuk menjalankan aktivitas terorisme terhadap pasukan kami. Seluruh gedung itu hancur dan banyak teroris tewas,” kata Hagari.
Hagari menuding Hamas terus menggunakan warga sipil Palestina sebagai “tameng manusia”.
Kata dia, Israel akan terus melancarkan operasi di Kota Gaza dengan kekuatan penuh. Dia juga kembali meminta warga sipil di kota itu untuk berpindah ke wilayah selatan.
Baca juga: 50 Orang Tewas dan 150 Lainnya Luka-luka Akibat Serangan Israel ke Kamp Pengungsi di Gaza
Hagari berujar pihaknya berusaha menyelamatkan warga Israel yang tengah ditawan Hamas. Sejumlah tawanan kini diduga berada di terowongan-terowongan milik Hamas.
Sejauh ini Hamas dilaporkan telah membebaskan 4 dari 240 tawanan. Ratusan orang itu ditangkap saat Hamas melancarkan serangan tanggal 7 Oktober lalu.
Hagari mengatakan Israel baru saja menangkis rudal yang ditembakkan dari area “Laut Merah” di Israel.
Peristiwa itu adalah pertama kalinya Israel menggunakan sistem pertahanan udara Arrow saat berperang melawan Hamas.
Dia berujar rudal itu mengarah ke Kota Eilat di Israel bagian selatan. Rudal tersebut diyakini ditembakkan oleh milisi Houthi di Yaman.
Sementara itu, IDF merilis video rekaman yang diklaim memperlihatkan serangan darat di Gaza. Di sisi lain, Hamas merilis video yang memperlihatkan mereka bertempur melawan pasukan Israel.
Baca juga: 8 Unit Pasukan Khusus Elite Israel yang Dikerahkan ke Gaza, Analis AS: Siap-siap Ditonjok di Muka
(Tribunnews/Febri)