Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PAN Yakin Jokowi Netral di Pemilu, Reputasi 9 Tahun sebagai Presiden jadi Taruhan

Eddy menyebut, jika Jokowi tak netral, maka sama saja mengandaskan reputasinya memimpin pemerintahan selama 9 tahun.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in PAN Yakin Jokowi Netral di Pemilu, Reputasi 9 Tahun sebagai Presiden jadi Taruhan
Dokumentasi Tim Media Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo bersama bakal calon presiden Ganjar Pranowo, bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon presiden Anies Baswedan makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senij (30/10/2023). Presiden Joko Widodo mengundang ketiga bakal calon presiden untuk makan siang bersama sekaligus melakukan silaturahmi bersama. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan bersikap netral pada Pemilu 2024 meski putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, ikut kontestasi Pilpres.

Eddy menyebut, jika Jokowi tak netral, maka sama saja mengandaskan reputasinya memimpin pemerintahan selama 9 tahun.

"Saya yakin, karena pak presiden mempertaruhkan reputasi dan legacy-nya selama 9 tahun pemerintah negeri ini. Dan apa, saya yakin bahwa Pak Presiden akan mempertahankan legacy yang begitu kuat ini dengan bersikap netral," kata Eddy saat wawancara dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini bahkan mengaku punya keyakinan tinggi bahwa Presiden Jokowi akan bersikap netral untuk meninggalkan legacy atau warisan positif sebagai kepala negara.

"Dan itu keyakinan saya tinggi karena Pak Jokowi ingin memelihara sebuah legacy yang menurut saya saat ini sangat-sangat baik sebagai presiden," kata dia.

Baca juga: Sekjen PAN Ngaku Tak Kecewa Erick Thohir Gagal jadi Cawapres Prabowo, Begini Alasannya

Sementara soal netralitas pembantu presiden seperti menteri yang banyak masuk dalam tim sukses pasangan capres-cawapres, Eddy menilai publik yang akan teriak dan memvonis jika terjadi tindakan ketidaknetralan atau penyalahgunaan fasilitas negara.

Berita Rekomendasi

Perkembangan zaman yang masuk ke era digital disebut telah membuka ruang-ruang yang sebelumnya terbatas. Sehingga perilaku atau perbuatan ketidaknetralan pejabat negara akan dengan mudah termonitor oleh netizen.

"Ada yang masih berani bermain-main atau nakal menggunakan fasilitas negara, menggunakan kewenangan dan lain-lain, saya yakin masyarakat itu langsung akan langsung bersuara, netizen pasti akan teriak dan jangan lupa netizen itu sekarang suaranya tuh amat nyaring dan cenderung netizen itu juga dianggap bisa memvonis dan dipercaya oleh masyarakat vonisnya," pungkas Eddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas