Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cucu Soekarno Beri Penjelasan Soal Pernyataan Djarot Saiful Hidayat Terkait Neo Orba

Dade Marhaendra, bersuara terkait pernyataan kader PDIP Djarot Saiful Hidayat, yang menyebut jika pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Cucu Soekarno Beri Penjelasan Soal Pernyataan Djarot Saiful Hidayat Terkait Neo Orba
Istimewa
Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno yang merupakan Cucu dari Presiden pertama RI Soekarno, Dade Marhaendra. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Yayasan Pendidikan Soekarno yang merupakan Cucu dari Presiden pertama RI Soekarno, Dade Marhaendra, bersuara terkait pernyataan kader PDIP Djarot Saiful Hidayat, yang menyebut jika pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka cerminan neo orde baru (orba). 

Menurutnya, hal tersebut perlu dikhawatirkan dan bisa saja terjadi di masa sekarang ini. 

Dade beranggapan jika neo orba bisa muncul pada situasi rezim yang marak melakukan KKN.

"Perilaku KKN kembali dipraktekkan oleh penguasa saat ini, sebagai bagian dari abuse of power yg dilakukan secara terstruktur, sistematis dan masif," kata Dade dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (6/11/2023).

Dia menjelaskan jika sistem politik saat orba pun ditandai dengan maraknya KKN. 

Politik KKN tersebut yang kemudian ditentang oleh masyarakat hingga akhirnya membuat keruntuhan rezim. 

Berita Rekomendasi

Pada masa reformasi sekarang ini, menurut Dade, perilaku KKN semacam itu seolah kembali muncul dan mengkhawatirkan. 

"Penunjukkan GR (Gibran Rakabuming) sebagai cawapres Prabowo Subianto sangat kental dengan praktik tersebut," ucapnya.

Langkah yang berpolemik tersebut dianggap Dade sangat nepotisme. 

Menurutnya, putusan yang diambil Ketua MK yang merupakan paman dari Gibran pun juga menjadi salah satu indikator nepotisme kental terjadi. 

"Ini jelas bentuk nepotisme. Nepotisme dapat terjadi karena pimpinan tertinggi melakukan korupsi atas kekuasaan yang dimilikinya untuk mempengaruhi lembaga lain guna memenuhi ambisinya," ucapnya.

Serangkaian upaya tersebut dinilai putra dari lmarhumah Rachmawati Soekarnoputri ini menjadi bentuk abuse of power pemerintah sekarang ini. 

"Sangat bertentangan dengan falsafah Pancasila," ucapnya. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas