GMNI Apresiasi Dukungan Nyata Prabowo untuk Palestina: Bukan Sekadar Retorika
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengapresiasi dukungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk Palestina yang sedang berkonflik
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Wahyu Aji
Laporan Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengapresiasi dukungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk Palestina yang sedang berkonflik dengan Israel.
Ketua Umum GMNI Imanuel Cahyadi mengatakan, Prabowo sebagai Menhan telah menunjukkan kontribusi nyata untuk meringankan penderitaan warga Palestina.
Salah satunya, Prabowo selaku Menhan memberikan beasiswa kepada 22 orang mahasiswa Palestina di Universitas Pertahanan (Unhan).
"Selaku Menhan, Prabowo telah berkontribusi nyata untuk membantu rakyat Palestina, bukan sekadar retorika atau pidato," ujar Imanuel dalam keterangannya, dikutip Rabu (8/11/2023).
Diketahui, Prabowo sebelumnya juga telah memastikan bantuan tahap pertama Indonesia untuk Palestina sudah tiba di Mesir pada Senin (6/11).
Dan Prabowo juga berencana mengirim kapal rumah sakit RI ke Palestina, untuk membantu pengobatan korban perang di Gaza.
Prabowo pun sudah berbicara dengan Dubes Mesir dan Palestina agar kapal tersebut bisa masuk Palestina dengan lancar.
"Dukungan nyata Prabowo kepada bangsa Palestina ini selaras dengan amanat Pembukaan UUD 1945, bahwa Indonesia harus ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial," tegas Imanuel.
Imanuel mengapresiasi dukungan Prabowo dalam perjuangan kemerdekaan Palestina mengingat Palestina adalah satu-satunya negara Konferensi Asia-Afrika yang hingga kini belum merdeka.
"Dukungan beliau adalah wujud nilai luhur dari Pancasila, UUD 1945 dan komitmen Indonesia dalam menjalankan Dasasila Bandung," tukasnya.
Baca juga: Barisan Pengusaha Pejuang Pimpinan Bobby Nasution Deklarasikan Dukung Prabowo Subianto dan Gibran
Diketahui, konflik Israel vs Hamas yang bermuara serangan ke Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023 mengakibatkan lebih dari 10.300 orang, sebagian besar warga sipil, tewas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.