Bukan Ida Fauziah, Ini Satu-satunya Srikandi dalam Formasi Co-Capten Tim Pemenangan AMIN
Nihayatul Wafiroh menjadi Co-Capten Tim Pemenangan Nasional pasangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar).
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bukan Menteri Tenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah, pasangan Anies-Muhaimin menunjuk Nihayatul Wafiroh menjadi Co-Capten Tim Pemenangan Nasional pasangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar).
Dalam formasi co-capten atau wakil ketua, ada 12 orang yang dipilih yang dipilih dari beragam latar belakang.
Mulai dari mantan menteri, pendiri Tokopedia, aktivis, maupun Ketua GNPF.
Nihayatul Wafiroh merupakan satu-satunya perempuan yang ditunjuk menjadi co-capten.
Bagaimana sepak terjangnya?
Berikut dirangkum Tribunnews.com:
Nihayatul Wafiroh adalah seorang anggota DPR RI dari fraksi PKB.
Kini dirinya mengemban sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR Fraksi PKB, periode 2019-2024 dari Dapil Jawa Timur III.
Mengutip Wikipedia, wakil rakyat ini membidangi Tenaga Kerja, Transmigrasi, Kependudukan, dan Kesehatan.
Nihayatul yang biasa dipanggil Ninik merupakan lulusan S2 University of Hawaii di Manoa, Amerika Serikat.
Ia telah menyelesaikan pendidikan S3 di ICRS UGM Yogyakarta pada 2016.
Ninik cukup vokal di komisi IX.
Dirinya pernah menyoroti kebijakan vaksinasi berbayar atau gotong royong saat pandemi Covid-19.
Dalam rapat bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Ninik menolak keras jika vaksin Covid-19 harus dibeli masyarakat alias tidak gratis.
Selain itu, Ninik juga pernah menyoroti pemberhentiaan mantan menkes Terawan dari keanggotaan IDI.
Meski demikian, dirinya juga bersuara lantang untuk terus mengawal kasus kekerasan terhadap anak.
Dirinya mendorong agar pemerintah dan penegak hukum segera mengimplementasikan Undang Undang Perlindungan Anak.
Baca juga: Tak Masuk Timnas AMIN, Menaker Ida Fauziyah Tetap Siap Menangkan Anies-Cak Imin di Pilpres 2024
"Kami mendesak pemerintah dan para penegak hukum secara tegas dan komitmen menjalankan UU Nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak, termasuk menghukum pelaku kejahatan terhadap anak dengan hukuman berat, terlebih jika pelaku terbukti residivis," katanya di Jakarta pada awal tahun ini.
Respon Menaker Tak Masuk Timnas Amin
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkap alasan tidak masuk ke dalam susunan timnas AMIN.
Ia pun enggan memberikan komentar banyak.
"Aku nggak tahu. Aku belum komentar, aku juga belum tahu," kata Ida saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/11/2023).
Meski demikian, ia menyatakan tidak masalah jika nanti ia turut terlibat dalam membantu pemenangan AMIN.
Terlebih kini, Ida masih berstatus Wakil Ketua Umum PKB.
"Kalau partai kan punya kewajiban memenangkan Ketum yang sekarang menjadi capres, semua partai bergerak apalagi saya kan Waketum saya punya tanggung jawab juga untuk menggerakan semua kekuatan yang ada di internal PKB harus bergerak semua," tutur Ida.