Aiman WitjaksonoTuding Polri Tak Netral di Pemilu 2024, Fadil Imran:Siapa Orangnya, Kami Klarifikasi
Kabaharkam Polri Komjen Pol Fadil Imran buka suara soal tudingan Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono yang menyebut Polri tak netral.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Fadil Imran buka suara soal tudingan dari Juru Bicara (Jubir) Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono yang menyebut Polri tak netral di Pemilu 2024.
Fadil meminta Aiman untuk tidak takut dan langsung menyebutkan saja, siapa oknum Polri yang tak netral tersebut.
Karena Fadil akan melakukan klarifikasi pada oknum polisi yang dimaksud oleh Aiman itu.
Fadil berharap Aiman bisa datang ke Polda Metro Jaya untuk menjelaskan detail tudingannya itu.
Karena Fadil tak ingin Aiman hanya berani bicara tanpa berani bertannggung jawab.
"Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya, berpihak kepada Caleg tertentu, atau partai tertentu, Capres tertentu, apa benar seperti itu. "
Baca juga: Penjelasan Polda soal Pengusutan Laporan Dugaan Penyebaran Hoaks oleh TPN Ganjar, Aiman Witjaksono
"Siapa? kan katanya banyak, nanti akan kami klarifikasi. Jadi tidak usah takut, Aiman datang saja, siapa orangnya, buka."
"Jangan hanya berani bicara tapi tidak berani bertanggungjawab," kata Fadil dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (16/11/2023).
Lebih lanjut Fadil membenarkan soal adanya laporan polisi yang ditujukan untuk Aiman Wicaksono.
Sejaun ini sudah ada total enam laporan polisi terhadap Aiman Witjaksono.
Selanjutnya Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya akan melakukan klarifikasi, untuk membuktikan apakah ada tindak pidana atau tidak.
"Terkait dengan laporan ke Polda Metro Jaya, sekali lagi ini fenomena, memang betul tadi sudah dicek, bahwa ada enam laporan polisi terdahap saudara Aiman Witjaksono, ada enam laporan."
"Karena ada laporan, maka Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan melakukan klarifikasi."
"Klarifikasi ini kan artinya melakukan penyelidikan, apakah ada perbuatan pidana atau tidak," ungkap Fadil.
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi soal Tudingan Aparat Tidak Netral di Pemilu, Ini Tanggapan Aiman Witjaksono
Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Polda Metro Jaya mengklaim telah menerima enam laporan polisi terhadap Juru Bicara TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Aiman Witjaksono atas tudingan aparat tidak netral di Pemilu 2024.
Adapun enam laporan itu dilayangkan dari Front Pemuda Jaga Pemilu, Aliansi Masyarakat Sipil Indonesia, Jaringan Aktivis MUDA Indonesia, Aliansi Gerakan Pengawal Demokrasi, Barisan Mahasiswa Jakarta, dan Garda Pemilu Damai.
Kini Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan keenam laporan tersebut masih dilakukan penelitian oleh penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.
"Telah diterima enam laporan polisi," kata Trunoyudo kepada wartawan, Selasa (14/11/2023).
Terpisah, Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan pihaknya akan segera melakukan klarifikasi terhadap para pelapor dan saksi-saksi.
"Jadi setelah kami menerima LP (laporan) dimaksud dan kemudian menerima barang bukti elektronik yang disampaikan oleh para pelapor kepada tim penyelidik dan kemudian langkah selanjutnya penyelidik melakukan klarifikasi," ujar Ade.
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi soal Tudingan Aparat Tidak Netral di Pemilu, Ini Tanggapan Aiman Witjaksono
Aiman Tuding Aparat Tak Netral
Sebelumnya, Kubu pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengaku menemukan sejumlah kasus ketidaknetralan aparat dalam Pemilu 2024.
Salah satu temuan itu, ialah pemasangan kamera pengawas (CCTV) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) daerah yang terhubung langsung dengan sejumlah Polres di Jawa Timur.
Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono berpendapat, integrasi kamera pengawas di KPU dengan Polres setempat bisa dijadikan alat untuk memantau dan mengintimidasi penyelenggara dan pengawas pemilu.
Dia mengatakan penggunaan kamera itu seharusnya difokuskan pada pengawasan surat suara setelah pencoblosan.
Baca juga: Aiman Witjaksono Bakal Diperiksa Polisi Soal Tudingan Aparat Tak Netral di Pemilu 2024
Akan tetapi, kata dia, pemantauan justru telah dimulai sebelum periode kampanye.
"Ini firm (dugaan kuat). Tidak hanya satu (orang pemberi informasi), ada banyak yang menginformasikan kepada saya," kata Aiman, Senin, (13/11/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.
Aiman mengkhawatirkan, potensi intervensi aparat dalam kontestasi politik tahun depan, terutama intervensi demi mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Dia mengeklaim, informasi itu didapatnya dari sejumlah sumber polisi yang mengaku tidak nyaman diperintah untuk membantu memenangkan pasangan itu.
Di samping itu, dia turut menyoroti baliho Prabowo-Gibran yang diduga dipasang oleh polisi.
Baca juga: Profil Aiman Witjaksono, Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Menurutnya hal tersebut, menambah kekhawatiran akan adanya tindakan yang tidak netral oleh aparat.
Aiman mengeklaim, pencopotan dan pemasangan baliho menjadi indikasi kuat adanya usaha untuk memenangkan pasangan tertentu.
Dia kemudian, mendesak aparat kepolisian untuk bersikap netral. Aiman meminta mereka menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing.
Di samping itu, dia meminta adanya perlakukan yang adil dalam hal penegakan aturan.
Sebagai contoh, dalam kasus penurunan baliho, seharusnya semua baliho diturunkan, bukan hanya baliho Ganjar-Mahfud saja yang diturunkan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Abdi Ryanda Shakti)