Ganjar Promosikan Program Unggulan 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes saat Kampanye di Merauke
Ganjar memulai kampanye dari desa di ujung timur Indonesia karena ingin menyampaikan pesan kuat tentang komitmennya untuk mendahulukan desa.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MERAUKE - Calon Presiden (Capres) Pemilu 2024, Ganjar Pranowo, memilih salah satu desa di Merauke sebagai tempat memulai kampanye.
Pada kesempatan itu, Ganjar mempromosikan program unggulan 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes.
Ganjar mengungkapkan, alasannya memilih untuk memulai kampanye dari sebuah desa di ujung timur Indonesia karena ingin menyampaikan pesan kuat tentang komitmen pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud untuk mendahulukan desa dalam pembangunan.
Hal itu tidak terlepas dari latar belakang pasangan capres-cawapres ini yang sama-sama wong deso alias dibesarkan di desa.
Baca juga: Polda Metro Jaya Komitmen Tak Pilih-pilih Amankan Capres-cawapres Selama Masa Kampanye Pemilu
"Kita akan membangun dari desa. Kalau Indonesia mau dibangun jadi lebih baik, desa-desanya harus menjadi lebih baik terlebih dahulu," kata Ganjar.
Dia menjelaskan, program unggulan 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes bertujuan untuk menyehatkan warga desa.
Itu sebabnya, Ganjar-Mahfud ingin setiap desa memiliki 1 fasilitas kesehatan (faskes) yang memadai, serta minimal 1 tenaga kesehatan (nakes) yang mumpuni.
Menurut Ganjar, masyarakat memang mendambakan layanan kesehatan yang dekat, cepat, murah dan baik.
Untuk itu, Program 1 Desa, 1 Faskes, dan 1 Nakes akan didahulukan di desa-desa tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
"Program 1 desa, 1 faskes, 1 nakes ini khususnya di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) seperti di Merauke," ungkap Ganjar.
Menurut Ganjar, sakit menjadi kekhawatiran utama masyarakat Indonesia, baik di kota maupun di desa. Pasalnya, anggota keluarga yang sakit menjadi tidak produktif.
Baca juga: BREAKING NEWS: Eks Komisioner Komnas HAM RI M Choirul Anam Jadi Direktur Juru Kampanye Ganjar-Mahfud
Di sisi lain, anggota keluarga yang tidak sakit ikut tidak produktif karena harus merawat yang sakit.
Maka idealnya, di setiap desa ada 1 fasilitas kesehatan yang layak dan minimal satu orang tenaga kesehatan profesional.
Dengan demikian, menurut Ganjar masyarakat desa bisa menjadi lebih sehat, semakin produktif, dan akhirnya lebih sejahtera.
"Program ini adalah bagian dari komitmen Ganjar-Mahfud untuk membangun sumberdaya manusia desa," pungkas Ganjar.(*)