Rizieq Shihab Harap para Capres Tak Warnai Pemilu 2024 dengan Tipu-tipu atau Caci Maki
Rizieq Shihab menyerukan Pemilu 2024 diselenggarakan dengan jujur dan adil sesuai amanat UUD 1945, tidak diwarnai dengan kecurangan dan tipu-tipu.
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petinggi Front Persatuan Islam (FPI) Rizieq Shihab menyerukan Pemilu 2024 diselenggarakan dengan jujur dan adil sesuai amanat UUD 1945.
Harapan Rizieq Shihab ini dibacakan oleh menantunya, Muhammad Bin Husein Alatas yang mewakili kehadirannya dalam acara Munajat 212 'Munajat Kubro untuk Keselamatan NKRI dan Kemenangan Palestina' di Silang Monas, Jakarta Pusat pada Sabtu (2/12/2023) pagi.
"Pemilu 2024 wajib digelar dengan jujur adil dan damai sesuai amanat konstitusi," katanya.
Rizieq Shihab pun berharap pesta demokrasi untuk memilih pemimpin yang terselenggara pada Februari 2024 mendatang tak diwarnai dengan kecurangan, tipu-tipu atau kampanye hitam.
Para kontestan Pemilu 2024 juga diharapkan tidak menghalalkan segala cara untuk menang.
Hal ini demi masyarakat Indonesia tidak terpecah atau terpolarisasi.
“Tanpa terkecurangan atau tipu-tipu atau caci maki atau politik uang atau kampanye hitam, atau menghalalkan segala cara supaya rakyat dan bangsa Indonesia tidak lagi terbelah dan tidak lagi terpolarisasi, insya Allah,” tutupnya.
Baca juga: Ada Munajat 212 di Monas, Cek Pengalihan Arus hingga 15 Perjalanan KA Dialihkan ke Jatinegara
Sejumlah tokoh hadir dalam acara ini mulai dari Wakil Ketua MUI, KH Marsudi Syuhud, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Muhyiddin Junaidi, Ketua PA 212 Slamet Maarif, tokoh 212 seperti Novel Bamukmin, dua menantu Rizieq Shihab, Hanif Al-Athos dan Muhammad Bin Husein Alatas, Tokoh Front Persaudaraan Islam (FPI) Ahmad Sobri Lubis, hingga pendakwah Derry Sulaiman.