Dengan perolehaan suara 16 juta dibanding 10 juta, jadi selisihnya cukup besar dan sangat strategis bagi kemenagan Prabowo di 2019. Di mana, Prabowo meraih 59 persen, dan Jokowi sekitar 40 persen.

"Kalau kita lihat survei litbang Kompas terakhir, maka kita melihat 60 hari sebelum coblosan terjadi pergeseran politik di Jabar, Pak Prabowo 38,1 persen, jadi dari 59 persen menjadi 38,1 persen," ungkap Dahlan.

"Pak Anies yang tidak ada di 2019, itu 27,3 persen, dan Pak Ganjar 8,2 persen. Artinya kita bisa melihat ada pergeseran politik di Jawa Barat," sambung dia.

Lebih lanjut, Dahlan mengungkapkan bahwa hadirnya Tribun Series sebagai kesadaran bahwa setiap daerah memiliki dinamika politik yang berbeda, itu baru perspektif Jawa Barat.

"Kami menyelenggarakan ini juga di Jawa Timur, bulan lalu dan dinamika politik Jawa Timur itu dinamika politik sungguh-sungguh berbeda dengan Jawa Barat," kata Dahlan.

"Lalu kami masuk ke Jawa Tengah, ke Medan, Bali, semua daerah beda-beda. Tribun Series ini diadakan untuk memberi ruang bagi perbedaan aspirasi politik di Indonesia dan semoga terjalin dinamika yang dinamis, harmonis untuk menuju Indonesia yang beragam, Bhineka Tunggal Ika," jelasnya.

Dia pun mengungkapkan pesan utama yang ingin disampaikan dalam acara Tribun Series Jawa Barat ini untuk tetap menjaga kerukunan sehingga menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata bagi masyarakat.

"Dan sesuai dengan pesan acara ini, semoga kerukunan antar kita terjalin dengan baik, dan semoga pertumbuhan ekonomi tetap bagus dan masyarakat kita makin sejatera," tutupnya.

Sebagai informasi, acara ini juga turut dihadiri oleh Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi melalui sambungan zoom, perwakilan dari pemerintah Provinsi Jawa Barat, perwakilan Polda Jabar, KPU dan Bawaslu Jawa Barat serta Ketua DPD PDIP Ono Surono, Ketua DPD Golkar Jawa Barat Ace Hasan serta Ketua DPD PKS Jawa Barat Haru Suandaru.

Sementara, para peserta terdiri dari para mahasiswa di Bandung, pengurus BEM Universitas serta kalangan aktivisi Cipayung.