Cerita Awal Mula Insiden Hilangnya 70 Baliho Ganjar-Mahfud di Banten Menurut TPN
Todung Mulya Lubis, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, menceritakan bagaimana awal mula insiden pencopotan 70 baliho Ganjar-Mahfud di Banten bisa terjadi
Penulis: Reza Deni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo dan Mahfud Md menjelaskan soal insiden dugaan hilangnya baliho Ganjar-Mahfud di Banten. Diketahui, baliho Ganjar-Mahfud yang hilang tercatat ada 70 baliho atau spanduk.
Todung Mulya Lubis, Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud, menceritakan bagaimana awal mula insiden tersebut terjadi.
Todung awalnya menerima telepon dari seseorang yang dianggapnya dermawan karena telah menyumbang baliho Ganjar-Mahfud.
"Nah dia menelepon saya dan mengatakan "bang ini bagaimana baliho kita dicopot di tengah malam buta". dan kemudian tadi pagi saya menerima berita lagi bahwa ada baliho Ganjar-Mahfud di tempat-tempat yang tidak diperbolehkan untuk dipasang," kata Todung kepada wartawan, Sabtu (16/12/2023).
Pelarangan pemasangan baliho tersebut, dikatakan Todung, terjadi di lokasi tertentu.
Baca juga: 70 Baliho Hilang, TPN Ganjar-Mahfud Sebut Pemilu 2024 Terancam Jadi yang Terburuk Sepanjang Sejarah
"Misalnya di tempat di depan brimob dirumah-rumah penduduk ya, ini semua tidak boleh dilakukan," kata Todung.
Menurutnya, apa yang menimpa kubu Ganjar-Mahfud tak hanya mencederai proses dan etika dalam pemilu . "Tapi juga melanggar hukum," kata dia.
Pihaknya saat ini telah melaporkan insiden tersebut ke Bawaslu RI.
"Kemarin kami juga sudah melaporkan ke bawaslu bahawa telah terjadi pencopotan baliho sekitar 70 baliho di banten dan kami minta bawalu untuk melakukan investigasi. Sebelumnya kami juga sudah menyampaikan laporan serupa untuk hal-hal yang lain," tandas dia.
Baca juga: TPN Minta Bawaslu Selidiki Puluhan Baliho Ganjar-Mahfud Hilang di Banten
Kabar baliho Ganjar-Mahfud hilang ini mulanya disampaikan Direktur Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN), Ronny Talapessy.
Ronny mengatakan, pihaknya mendapat informasi ada 70 spanduk di Banten hilang saat Mahfud melakukan kampanye pada Rabu (13/12/2023).
Menurut Ronny, baliho-baliho yang dipasang pada Selasa (12/12/2023) malam tersebut sejatinya untuk menyambut kedatangan Mahfud.
"Kami mendapat informasi kemarin ada spanduk, 70 spanduk untuk menyambut kedatang Pak Mahfud di Banten dipasang pada siang hari, tetapi pada pukul 03.00 WIB pagi sudah hilang," kata Ronny saat ditemui di Gedung High End, Jakarta, Rabu (13/12/2023 sore.
Dia menjelaskan, spanduk-spanduk tersebut menampilkan foto pasangan capres dan cawapres nomor urut 3, Ganjar dan Mahfud.
"Jadi 70 spanduk untuk menyambut Pak Mahfud, di mana spanduk itu berisi foto Pak Ganjar hilang," ujar Ronny.
Ronny heran, siapa pihak di balik hilangnya baliho-baliho Ganjar-Mahfud tersebut.
"Ini kita bertanya-tanya siapa yang bisa melakukan ini dalam jangka waktu pada pagi hari dan masih serentak 70 spanduk ini," ungkapnya.
Baca juga: Baliho Ganjar-Mahfud di Banten Hilang, PDIP Duga Ada yang Khawatir Dukungan Abuya Muhtadi
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menilai tindakan tersebut termasuk intimidasi terhadap Ketua BEM Universitas Indonesia (UI) Melki Sedek Huang berlebihan.
"Melihat intimidasi yang namanya Ketua BEM UI saja sudah diintimidasi, ini sudah tindakan yang berlebihan," ujar Hasto di tempat yang sama.