Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Prabowo soal 'Ndasmu Etik' Dinilai Tak Perlu Dibesar-besarkan dan Digoreng

Indonesia itu, lanjut dia, pemilu pasti ada beda pilihan. Tetapi soal persahabatan, persaudaraan sesama bangsa Indonesia tetap harus dijunjung tinggi.

Penulis: Reza Deni
Editor: Acos Abdul Qodir
zoom-in Pernyataan Prabowo soal 'Ndasmu Etik' Dinilai Tak Perlu Dibesar-besarkan dan Digoreng
dok.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo di acara 'Konsolidasi Nasional Partai Gerindra' di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Jumat (15/12/2023). 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya video pernyataan ndasmu etik' capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang diduga dialamatkan ke capres nomor urut 1 Anies Baswedan, menuai beragam reaksi.

Terlepas itu, relawan capres cawapres Prabowo-Gibran mengingatkan tentang pemilu damai sehingga masalah tersebut diharapkan tidak dibesar-besarkan dan 'digoreng' menurut pemikiran masing-masing.

"Kita semua bersepakat untuk melangsungkan pemilu damai dan riang gembira. Maka tidak perlu berlebihan dalam menanggapinya," ujar Sekretaris Nasional PERAN 02 (Pemuda Prabowo-Gibran) Nailil Ghufron dalam keterangannya, Minggu (17/12/2023).

Nailil mengingatkan, kondisi yang baik dan tak sepanas ketika Pemilu 2019 lalu ini, harus dipertahankan. Sehingga polarisasi pilihan yang nantinya muncul, bukan lagi menjadi polarisasi sikap. 

Indonesia itu, lanjut dia, pemilu pasti ada beda pilihan. Tetapi soal persahabatan, persaudaraan sesama bangsa Indonesia tetap harus dijunjung tinggi.

"Pemilu itu kan sementara, kalau Indonesia itu selamanya," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Ia meyakini ucapan Prabowo itu murni hanya untuk membuat suasana konsolidasi lebih gayeng.

Bukan bermaksud menghina dan bukan untuk memprovokasi suasana damai yang ada.

Kondisi itu bisa dibuktikan dengan video rekaman yang utuh. Sebab, Prabowo melanjutkan sambutannya dengan kalimat menginginkan pemilu baik-baik dan rukun.

"Saya ingin baik-baik. Aku ingin rukun. Aku ingin mari kita maju, untuk rakyat, ya kan," ujarnya menitrukan pernyataan Prabowo di video.

Baca juga: Ditemani AHY dan Cucu Soekarno, Prabowo Tertunduk saat Ziarah ke Makam Bung Karno

Apalagi hubungan Prabowo dengan dua capres-cawapres lainnya, AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) dan Ganjar-Mahfud adalah bersahabat .

"Dengan hubungan yang positif itu, maka tidak mungkin ada suasana panas yang sengaja dipantik, tetapi justru untuk menjaga koridor kader-kader internal partai," kata dia.

Ia mengajak mengajak para timses untuk kembali fokus pada visi misi capres-cawapres yang dibawa masing-masing untuk Indonesia lebih baik. 

"Mari semua timses paslon capres cawapres fokus mengkampanyekan ide-ide, gagasan-gagasan, dan narasi yang akan menjadi target serta program dari jagoannya masing-masing. Mari komitmen menjaga pemilu yang kondusif," tukasnya.

Sekretaris Nasional PERAN 02 (Pemuda Prabowo-Gibran) Nailil Ghufron
Sekretaris Nasional PERAN 02 (Pemuda Prabowo-Gibran) Nailil Ghufron (Istimewa)

Adapun ucapan "ndasmu etik" itu beredar melalui sebuah potongan video di media sosial (medsos).

Prabowo diduga dialamatkan kepada capres nomor urut 1, Anies Baswedan. 

Sebab, dalam debat perdana capres 2024 Anies bertanya kepada Prabowo mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapresnya.

Baca juga: Saat Debat Capres, Anies Baswedan Lontarkan Kata Wakanda dan Konoha, Apa Artinya?

Anies menilai, putusan MK yang meloloskan Gibran sebagai cawapres cacat lantaran melibatkan pelanggaran etika berat Ketua MK Anwar Usman saat itu.

Hal itu sebagaimana putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) pada 7 November lalu. 

Anwar Usman sendiri merupakan paman dari Gibran dan juga adik ipar dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Bagaimana perasaan Mas Prabowo? Soal etik, etik, etik, ndasmu (kepalamu) etik,” kata Prabowo dalam potongan video tersebut yang disambut tepuk tangan keras dari seluruh kader gerindra yang hadir di Rakornas tersebut.

“Saya ingin baik-baik, aku ingin rukun. Aku ingin, mari kita maju untuk rakyat. Anies itu nyerang-nyerang. Dulu mau menjadi menterinya Pak Jokowi, sekarang menyindir Pak Jokowi," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas