Soroti Visi Misi Tiga Capres-cawapres, MTI: Tak Ada Program Keselamatan Lalu Lintas
Pada era Presiden Joko Widodo selama 10 tahun hanya mampu membenahi 11 kota dari target 32 kota di periode pertama dan 27 kota di periode kedua.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Mengoptimalkan kolaborasi BUMN transportasi dan swasta untuk menurunkan biaya logistik menuju dan di dalam Papua. Mengoptimalkan bandara Mozes Kilangin sebagai hub jaringan logistik udara untuk wilayah pegunungan. Menurunkan durasi pengiriman barang Jawa-Timika-Pegunungan Tengah melalui pola distribusi dan rantai pasok yang lebih efisien.
Kawasan pesisir, kepulauan dan pedalaman, mengoptimalkan sarana, prasarana, dan sistem logistik untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok dan barang kebutuhan sehari-hari. Terhubung mudah dengan daerah lainnya melalui sarana dan prasarana transportasi yang memadai, baik untuk keperluan mobilitas harian maupun pariwisata.
2. Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Dengan visi Bersama Indonesia Maju. Dalam misi ketiga, yaitu melanjutkan pengembangan infrastruktur. Pembangunan Indonesia harus lebih merata melalui penciptaan pusat pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa. Salah satunya adalah Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ekonomi biru dengan membangun armada transportasi laut rakyat untuk melayani pulau-pulau terpencil dan terluar dengan harga terjangkau. Pengembangan pelabuhan simpul transhipment sebagai tulang punggung pembangunan infrastruktur terhubung dengan simpul logistik di Kawasan Timur Indonesia yang dibangun untuk meningkatkan muatan balik. Memperkuat kelembagaan dan regulasi pengelolaan pelabuhan dan logistik.
Mensinergikan pembangunan jaringan transportasi (darat, laut, dan udara) dan pengembangan kawasan strategis yang dilakukan secara terintegrasi dalam suatu konsep perencanaan serta pengelolaan yang terpadu. Pembentukan kelembagaan integrator dari arus barang untuk mengkoordinasi layanan transportasi multimoda dan distribusi logistik.
Mengembangkan pelabuhan simpul transhipment sebagai infrastruktur terhubung dengan simpul logistik di Kawasan Timur Indonesia yang dibangun untuk
meningkatkan muatan balik. Mengembangkan Pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas orang, barang, dan informasi. Mensinergikan Pembangunan jaringan transportasi (darat, laut, dan udara) dan pengembangan kawasan strategis yang dilakukan secara terintegrasi dalam suatu konsep perencanaan serta pengelolaan yang terpadu.
Untuk melanjutkan infrastruktur penunjang hilirisasi dan industrialisasi, maka diperlukan mengembangkan infrastruktur dan jaringan jalan pada koridor utama dan koridor penghubung serta mendukung akses ke kawasan ekonomi dan simpul transportasi.
Mengembangkan konektivitas kereta api pada koridor logistik untuk angkutan barang. Mendorong standarisasi infrastruktur dan fasilitas di seluruh pelabuhan dan bandara yang menjadi simpul utama. Membangun pelabuhan gerbang ekspor-impor serta pusat alih muatan (transhipment hub) internasional, terutama pada pelabuhan-pelabuhan dengan pangsa angkutan ekspor-impor yang signifikan.
Salah satu upaya memberantas kemiskinan dengan menyediakan transportasi publik murah bagi pekerja dan rakyat tidak mampu. Membangun sarana, prasarana, dan infrastruktur yang ramah bagi penyandang disabilitas.
3. Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Dengan visi Menuju Indonesia Maju, Gerak Cepat Mewujudkan Negara Maritim yang Adil dan Lestari
Percepatan Penyelesaian IKN Komitmen melanjutkan pembangunan Ibu Kota Nusantara secara bertahap hingga IKN menjadi titik keseimbangan baru keadilan pembangunan sekaligus simbol Indonesia yang futuristik.
Infrastruktur dan Simpul Konektivitas Indonesia. Melanjutkan pemerataan dan meningkatkan nilai tambah dari infrastruktur yang telah terbangun dengan menggerakkan ekonomi rakyat di seluruh simpul konektivitas di Indonesia yang sudah terhubung satu sama lain.
Logistik Murah. Mengintegrasikan peta jalan industri dan logistik, mengharmonisasikan pelaksanaan sistem logistik nasional hingga ke tingkat desa, serta optimalisasi Sea Lines of Communication (SLoc) dan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) sebagai jalur perdagangan internasional
4T Terintegrasi (Tempat tinggal – Tempat kerja – Trotoar – Transportasi publik). Menghubungkan tempat tinggal dan tempat kerja dengan sarana transportasi yang masif, nyaman, murah, dan tepat waktu disertai penyediaan trotoar yang ramah pejalan kaki.