Airlangga: Partai Golkar The Last Man Standing Kawal Program Ekonomi Jokowi
Menurut Airlangga, pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan keberlanjutan dari pembangunan yang telah dilakukan Presiden Soeharto.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan partainya menjadi satu-satunya yang mengawal kebijakan ekonomi Presiden Joko Widodo dari awal hingga akhir masa jabatan.
Menurut Airlangga, pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi merupakan keberlanjutan dari pembangunan yang telah dilakukan Presiden Soeharto.
"Kita masih ingat Trilogi Pembangunan Presiden Soeharto, pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan stabilitas politik. Apa yang sudah dicanangkan Presiden Soeharto waktu itu, kini juga dilakukan di era Presiden Jokowi," kata Airlangga di Jogja Expo Center (JEC), Bantul, DIY, sebagaimana keterangannya, Minggu (24/12/2023).
Airlangga menegaskan, apa yang sudah dirancang padai era Soeharto, merupakan buah kerja keras pada tokoh bangsa yang berasal dari Partai Golkar.
Menurutnya, jika dulu Golkar membantu Presiden Soeharto untuk mewujudkan Trilogi Pembangunan, kini Golkar jadi partai yang selalu berada di sisi Presiden Jokowi untuk menyukseskan program-programnya.
"Golkar satu-satunya partai yang menjaga dari awal hingga akhir. Golkar bukan saja menjadi the last man standing Pak Jokowi, tapi juga mengawal program ekonomi Pak Jokowi hingga akhir," kata Airlangga.
Menko Perekonomian ini menambahkan, Presiden Jokowi juga mengembangkan industri di Indonesia lebih maju dari apa yang sudah dimulai Pak Harto.
Menurut Airlangga, era presiden Soeharto sudah digencarkan industrialisasi untuk mencita-citakan Indonesia menjadi negara maju.
Saat ini, Presiden Jokowi juga mendorong industrialisasi ini jauh ke depan menuju arah Indonesia Emas 2045.
Kebijakan hilirisasi industri yang dilakukan Presiden Jokowi menjadi estafet dari program yang telah dimulai Presiden Soeharto.
Baca juga: Saling Sindir Menteri Bahlil dan Ganjar Soal Siklus 10 Tahun Partai Berkuasa, Bagaimana Awalnya?
Menurutnya, Presiden Jokowi melihat hilirisasi ini menjadi kunci dari Indonesia Maju yang dicita-citakan semua presiden Indonesia.
Airlangga tak heran jika hasil survei internasional menempatkan Presiden Jokowi dan presiden Soeharto sebagai dua presiden terbaik untuk Indonesia.
"Survei internasional, presiden terbaik Indonesia itu ada dua, Jokowi dengan 32 persen, dan Soeharto dengan 31 persen," kata Airlangga.