Ketua Persepi Beri Catatan Kritis Terhadap Indikator Politik Indonesia Terkait Survei Debat Cawapres
Philips menyoroti perihal cara dua cara yang digunakan dalam survei untuk mendapatkan responden yakni RDD dan DS.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei telepon terbarunya terkait persepsi publik atas debat perdana calon wakil presiden (cawapres).
Pendiri Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan berdasarkan temuan survei tersebut menunjukkan penonton debat cawapres lebih sedikit dibandingkan dengan penonton debat calon presiden (capres).
Sebagian besar masyarakat (63,9 persen), kata dia, tidak menonton debat cawapres.
Baca juga: TKN Bantah Prabowo-Gibran Sulit Menang di Batang Jateng, Ini Hasil 4 Survei Capres-Cawapres Desember
Berdasarkan hasil survei tersebut, kata dia, sebanyak 56,2% responden menilai cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tampil paling baik dibandingkan dua cawapres lainnya.
"Kalau kita tanya siapa yang dianggap oleh penonton debat cawapres ini yang unggul yang tampil baik dalam debat tersebut, mayoritas menganggap Gibran sebagai pemenangnya (56,2%)," kata Burhanuddin di kanal Youtube Indikator Politik Indonesia pada Selasa (26/12/2023).
"Peringkat kedua Prof Mahfud MD 24,2%, peringkat ketiga Muhaimin Iskandar 12,3% (tidak tahu/tidak jawab 7,3%)," sambung dia.
Baca juga: Soal Gibran Lontarkan Istilah SGIE, Mahfud Harap Debat Bahas Hal yang Substansial
Burhanuddin menduga, hal tersebut dipengaruhi ekspektasi terhadap Gibran sebelum debat yang terlalu rendah.
Ia menduga sebelum debat Gibran diposisikan sebagai cawapres yang tidak diunggulkan dalam debat.
"Jadi ini the beuty of being under dog. Kalau orang diposisikan sebagai underdog, itu enak. Karena kalau jelek, ah wajar, underdog, anak ingusan. Tapi kalau bagus sedikit wah langsung dianggap bagus," kata dia.
Survei tersebut juga coba memotret persepsi publik terhadap cara ketiga cawapres menyampaikan program kerjanya dengan pertanyaan: "Menurut Ibu/Bapak cawapres mana yang paling bagus program kerjanya?".
Hasilnya, kata dia, sebanyak 42,9% responden memandang program kerja yang disampaikan Gibran lebih bagus.
"Lagi-lagi polanya sama, meskipun tidak mayoritas ya menganggap program Gibran lebih bagus (42,9%). Disusul Mahfud (25,3%), kemudian Muhaimin (19,7%)," kata dia.
Survei juga memotret persepsi publik terhadap cara ketiga cawapres menyampaikan pendapat dengan pertanyaan: "Menurut Ibu/Bapak cawapres mana yang paling bagus cara menyampaikan pendapat atau gagasannya?"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.