Ia pun berharap capres lain juga bisa terus menyapa masyarakat

"Dan bila diundang dialog usahakan datang," jelas Iqbal.

Sementara aplikasi TikTok, sambung Iqbal, merupakan bagian dari upaya menyampaikan gagasan dan sentuhan psikologis bagi pemilih. 

"Sebagaimana kata Bung Karno, 'Barang siapa ingin mutiara, harus berani terjun di lautan yang dalam'," terangnya.

Komentar TKN Prabowo-Gibran

Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Herzaky Mahendra Putra, mengeklaim pihaknya telah lebih dahulu menggunakan media sosial untuk berkampanye.

Pernyataan Herzaky ini sekaligus merespons pemberitaan strategi Anies Baswedan yang menggunakan TikTok untuk kampanye.

Ia menilai wajar kubu lawan baru sekali atau dua kali menggunakan medsos untuk kampanye lalu ramai diberitakan.

"Tapi, kalau misalkan ada temen-temen lain dari tempat lain, ya, yang baru sekali-dua kali melakukan kampanye digital lalu kemudian ternyata dapat reaksi positif dan kemudian menjadi pemberitaan, ya, menurut kami wajar-wajar saja," kata Herzaky saat dimintai tanggapannya, Senin.

Lebih lanjut, Herzaky menyebut saat ini TKN Prabowo-Gibran justru sudah lebih jauh maju dalam memanfaatkan ruang digital untuk kampanye.

Tak sebatas melalui media sosial, Herzaky mengatakan pihaknya sudah merambah teknologi artificial intelligence (AI).

"Tapi, kalau kami sudah sering kali melakukan hal-hal itu, dan kami sudah melangkah jauh lebih ke depan dalam konteks bagaimana menggunakan teknologi AI ini gitu," bebernya.

Bahkan kata Jubir Partai Demokrat itu, kini Prabowo-Gibran juga menyerap aspirasi dari masyarakat dengan cara terjun langsung melakukan blusukan.

Dengan begitu, menurutnya interaksi antara masyarakat dengan calon pemimpinnya bisa lebih maksimal.

"Dan untuk lebih merangkum aspirasi bukan bisa melakukan interaksi, dan tadi lagi-lagi bukan hanya di dunia digital di platform digital tetapi kami sudah merambah ke interaksi langsung kepada temen-temen milenial," jelasnya.

(Tribunnews.com/Deni/Fersianus Waku/Reza Deni/Rizki Sandi Saputra)