Mardiono Sebut Kader PPP Dukung Prabowo-Gibran Penyusup: Kadang di Masjid Ada yang Curi Sandal
Mardiono mengatakan para kader tersebut baru bergabung dengan partainya kurang dari satu tahun.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono menyebut kader partainya yang menyatakan mendukung kepada paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai penyusup.
Pasalnya, Mardiono mengatakan para kader tersebut baru bergabung dengan partainya kurang dari satu tahun.
Hal itu disampaikan Mardiono saat dimintai tanggapannya soal kader yang dukung Prabowo-Gibran dan apakah PPP masih solid mendukung Ganjar-Mahfud.
“Jadi penyusupan di mana-mana itu ada. Jangankan di sebuah organisasi. Kadang-kadang salat Jumat di masjid ada yang mencuri sandal. Jadi tipe seperti itu di mana pun ada,” kata Mardiono usai rapat mingguan TPN Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (3/1/2024).
Baca juga: Sederet Janji Gratis Capres Anies, Prabowo, Ganjar di Pilpres 2024: Gratis BBM hingga Internet
Mardiono pun menegaskan bahwa permasalahan itu kini sudah rampung karena kader itu sudah dicabut kartu anggotanya.
“Karena dia tidak paham, tidak tahu tentang organisasi. Tidak tahu tentang PPP. Mereka baru bergabung baru tujuh bulan,” jelasnya.
Mardiono juga menegaskan para kadernya yang membelot itu tak pernah baca aturan internal partai berlambang Ka'bah tersebut.
Sehingga, dia cukup heran ketika mereka menamakan gerakannya sebagai Pejuang PPP.
“Jadi itu saya tempatkan sebagai bagian dari penyusupan,” tegas Mardiono.
“Tetapi alhamdulillah, karena Allah masih sayang dengan PPP maka dia tunjukkan lebih cepat. Jadi saya bersyukur orang-orang yang demikian itu oleh Allah ditunjukkan lebih cepat lagi,” sambung dia.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Witjaksono menanggapi kabar dirinya akan diberhentikan dari partai buntut deklarasi mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Adapun Witjaksono mendeklarasikan dukungan kepada Prabowo-Gibran melalui organisasi relawan pejuang PPP. Relawan itu sebagiannya merupakan pengurus dari PPP.
Witjaksono mengaku tidak tahu atas informasi pemberhentian dirinya. Sebaliknya, ia justru baru tau adanya informasi akan diberhentikan dari PPP dari media massa.
"Saya tidak tahu, saya hanya membaca dari media. Tidak (belum pernah ada pemanggilan). Kami fokus, nawaitu berjuang untuk Indonesia Maju dan membesarkan PPP," ucap Witjaksono kepada wartawan, Minggu (31/12/2023).
Witjaksono menyatakan bahwa ia bersama Pejuang PPP sudah menyiapkan konsolidasi dan beberapa titik deklarasi di Indonesia untuk mendukung Prabowo-Gibran.
"Kami sudah menyiapkan langkah konsolidasi untuk memenangkan Prabowo-Gibran dan sudah kami siapkan beberapa titik deklarasi Pejuang PPP di seluruh Indonesia. Solid, Bismillah menang sekali putaran," ucapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa dukungan kepada Prabowo-Gibran merupakan aspirasi nyata dari kader PPP. Baginya, dukungan itu melihat aspek rasionalitas.
"Aspirasi kader ini nyata dan tidak dapat dibendung. Kami tetap setia kepada PPP tapi kami mengedepankan aspek rasionalitas, bukan emosi. Prabowo-Gibran yang terbaik untuk bangsa ini," ucapnya.
Di sisi lain, Witjaksono menyebutkan Pejuang PPP mengaku kebanjiran dukungan setelah deklarasi mendukung Prabowo-Gibran. Bahkan, kader-kader PPP di daerah disebut banyak menghubunginya untuk konsolidasi dan menyiapkan deklarasi di daerahnya masing-masing.
"Kami kebanjiran dukungan sejak deklarasi, kader di daerah semangat dan meminta kita hadir untuk deklarasi, bahkan ada yang telah menyiapkan (deklarasi). Bukan kami yang mencari ya, kami yang dihubungi dan didukung penuh," tukasnya.
Sebelumnya, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) merespons soal kemunculan gerakan yang mengatasnamakan Pejuang PPP dengan mendukung paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
"Pertama di PPP, baik di AD/ART maupun peraturan organisasi tidak ada yang namanya nomenklatur organisasi yang bernama pejuang PPP. Yang ada dalam struktur pusat namanya DPP PPP, DPW PPP untuk provinsi, DPC PPP untuk Kabupaten dan kota," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek, saat ditemui di Jakarta Pusat, pada Sabtu (30/12/2023).
"Jadi kalau ada yang mengatasnamakan PPP di luar struktur organisasi itu berarti adalah liar," sambungnya.
Awiek menyebut, mereka yang mengatasnamakan PPP itu merupakan oknum yang memiliki pilihan politik pribadi. Ia menegaskan, para oknum tersebut telah dicopot keanggotaannya sebagai kader PPP.
"Kemarin ada salah satu oknum yang kebetulan dia sebagai wakil ketua majelis pertimbangan itu sudah diambil langkah disiplin organisasi. Yakni dengan melakukan pemberhentian dari struktur majelis pertimbangan dan sekaligus dicabut keanggotaannya," ungkap Awiek.
Selain itu, terhadap caleg yang terlibat mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo-Gibran, kata Awiek, jika nantinya terpilih maka tak ada dilakukan pelantikan.
"Kedua terhadap caleg yang kemarin mengatasnamakan dirinya bukan anggota DPRD dalam PPP terlibat dalam kegiatan itu, kalau mereka nanti terpilih, tidak akan diajukan pelantikan bahkan akan di PAW terlebih dahulu Sebelum dilakukan pelantikan," tegas Awiek.
Ia menuturkan, keputusan ini dilakukan guna menunjukkan keseriusan PPP menegakkan disiplin organisasi dan mengamankan keputusan partai yang mengusung pasangan Ganjar-Mahfud.