Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antisipasi Ada yang Tak Paham, KPU RI Minta Para Capres Jelaskan Akronim atau Istilah Saat Bertanya

Debat Ketiga Pilpres 2024 akan mempertemukan kembali tiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Antisipasi Ada yang Tak Paham, KPU RI Minta Para Capres Jelaskan Akronim atau Istilah Saat Bertanya
Tribunnews.com/ Danang Triatmojo
Ketua KPU RI Hasyim Asyari di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Debat Ketiga Pilpres 2024 akan mempertemukan kembali tiga capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Debat ketiga ini akan terselenggara di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu (7/1/2024).

Adapun temanya adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari mengatakan dalam debat ketiga besok, para capres yang akan bertarung sudah diminta menjelaskan akronim atau singkatan ketika melontarkan pertanyaan kepada kandidat lainnya.

Hal ini dimaksudkan agar mencegah mereka yang tidak mengetahui akronim tersebut dapat secara jelas memahami maksud dari pertanyaan yang dilontarkan.

"Biasa - biasa saja lah pakai singkatan, tetapi supaya tidak menimbulkan problematik, karena ada singkatan yang mungkin orang tidak familiar dengan singkatan itu, tentu kami menyampaikan kepada tim pasangan calon, apakah capres, cawapres, itu menyampaikan kepanjangan kalau ada singkatan," kata Hasyim dalam konferensi pers di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).

BERITA REKOMENDASI

Selain itu dalam rapat bersama tim pasangan calon masing-masing, KPU juga meminta para kandidat yang beradu debat untuk menjelaskan jika menggunakan istilah yang tidak familiar.

Tujuannya tetap sama, yakni agar jalannya debat tidak membuang waktu dan langsung kepada substansi yang dipertanyakan.

"Dan kalau ada istilah yang secara awam atau secara umum belum populer atau tidak familiar digunakan, supaya debatnya efektif, langsung to the point kepada substansi yang dipertanyakan. Jadi tidak ada lagi menambah pertanyaan itu singkatan dari apa, apa maksudnya," ungkap Hasyim.

"Sehingga mengajukan pertanyaan diharapkan secara clear, jelas, mudah dipahami oleh mitra debatnya yang ditanya," lanjutnya.

Adapun teknis debat ini akan diterapkan untuk sisa debat berikutnya, baik untuk capres maupun cawapres.

Baca juga: Strategis Sekaligus Sensitif, Akademisi dan Pengamat Berharap Para Capres Kokoh Pada Substansi Debat

"Itu semua sudah dijadikan evaluasi, sudah disampaikan kepada tim pasangan calon," kata Hasyim.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas