Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bebas Berpendapat, Anies Baswedan: Tak Boleh Ada Rasa Takut untuk Kritik Pemerintah

Capres Anies Baswedan ungkap masyarakat untuk bebas berpendapat dan tak boleh ada rasa takut untuk mengkritik pemerintah.

Editor: Content Writer
zoom-in Bebas Berpendapat, Anies Baswedan: Tak Boleh Ada Rasa Takut untuk Kritik Pemerintah
Istimewa
Calon Presiden dan wakil presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menghadiri acara Re-Solusi Indonesia di Tennis Indoor GBK, Jakarta, Jumat (5/1/2024) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden (capres) dari pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan menyampaikan bahwa kebebasan berpendapat itu bagian dari komitmen Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Itu bagian dari komitmen kita, kebebasan berbicara, apalagi mengkritik pemerintah, bisa mengomentari pemerintah, tidak boleh ada rasa takut untuk mengkritik pemerintah. Itu titik," ungkap Anies dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/1/2024). 

Hal itu disampaikan Anies Baswedan saat merespon pertanyaan dari Kiky Saputri mengenai pandangan terhadap orang-orang yang demo tapi dikerasin, dalam acara Re-Solusi Indonesia di Tennis Indoor GBK Jakarta, Jumat (5/1/2024). 

"Makanya, kami bilang menyampaikan Wakanda no more, Indonesia Forever, supaya tidak ada lagi rasa takut untuk mengkritik pemerintah," tambah Anies. 

Baca juga: Anies Baswedan Mengaku Bersyukur Mendapat Dukungan dari Kiai Acep Adang Ruhiat Cipasung

Anies menjelaskan kritik itu perlu atau bermanfaat dalam pengambilan kebijakan. "Kenapa mengkritik itu perlu dalam sebuah demokrasi. Contohnya ya kalau kita mau bikin suatu kebijakan, kemudian kakak Roni (Sahroni) mengkritik, maka kami yang membuat kebijakan akan ngasih atau keluarkan argumen tambahan, kemudian dikritik lagi, maka kita akan keluarkan argumen tambahan lagi, penjelasan tambahan," ucap Anies. 

"Apa yang terjadi? kita harus membuat argumen yang benar, alasan yang benar, dan publik yang akan menilai mana yang sesungguhnya lebih baik. Yang kedua kalau ada hal yang luput dari perhatian, dengan dikritik bisa dilengkapi, bisa ditambahkan karena ada kritik. Kenapa, karena ini bukan uang saya, ini uang rakyat, uang pajak, kalau bisa digunakan lebih baik kenapa tidak. Jadi disitulah kenapa ruang kritik itu ada, satu mencerdaskan bagi yang melihat, dan kedua bagi program, ini kurang ini, kurang ini dilengkapi. Jadi kenapa ruang kritik itu perlu, jadi tidak usah ditanggapi," tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyampaikan dirinya dan Cak Imin tidak anti kritik.  

BERITA REKOMENDASI

"Buktinya, kami pernah sama-sama bekerja di pemerintah, dan tidak satupun dilaporkan ketika ada yang mengkritik kita. Saya tidak pernah," ungkapnya.

Dalam dialog dimanapun, kata Anies, baik melalui Desak Anies maupun Slepet Imin semua bebas berbicara. 

"Salah satu pesan perubahan yang kita bawa adalah menghilangkan rasa takut untuk mengkritik pemerintah,” katanya. 

Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga hadir dalam acara tersebut turut menambahkan. Menurutnya dikritik membuatkan pandangan menjadi utuh. 

"Kritik itu bisa membuatkan kita melihat yang separuh menjadi utuh," ujar Cak Imin. (***Deska***)

Baca juga: Kawal Pilpres 2024, Tim Hukum Nasional AMIN Yogyakarta Dikukuhkan


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas