Bedah Visi Misi Capres 2024 Isu Pertahanan: Siapa Lebih Unggul? Anies, Prabowo atau Ganjar?
Yulis mengaku mengapresiasi visi misi Anies Baswedan yang turut memperhatikan perubahan iklim ketika bicara soal pertahanan negara.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Dewi Agustina
Terus tentang moderenisasi alutsista negara, dan kapabilitas dan badan pertahanan siber.
Lalu, dia turut menjabarkan visi misi Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang juga bicara tentang politik bebas aktif, perkuat diplomasi dan perlindungan pekerja migran, modernisasi alutsista hingga membentuk Angkatan Siber.
Yulis pun memberikan catatan penting terkait Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang dinilai sama-sama paham soal postur moderenisasi alutsista pertahanan Tanah Air.
"Dari ketiga paslon ini, kalau kita melihat sama-sama, jadi bagaimana ada perbedaan, ada juga yang sangat mendasar, misalnya di paslon 2 dan 3, mereka tahu paham betul kebutuhan sistem pertahanan negara kita. Karena mereka berbicara secara jelas tentang persoalan moderenisasi alutsista," paparnya.
Yulis juga menyinggung soal visi misi Prabowo Subianto terkait peningkatan anggaran alutsista.
Padahal, diketahui bersama Kementerian Pertahanan (Kemhan) di bawah kepemimpinan Prabowo mendapat alokasi besar dari APBN.
Baca juga: Jelang Debat Capres Cak Imin Rajin Kritik Prabowo, Soroti Alutsista hingga Persoalkan Panelis
Dia menegaskan, bahwa pihaknya tak mempermasalahkan jika peningkatan anggaran untuk kemajuan pertahan RI.
Hanya saja, yang harus menjadi perhatian dan atensi bersama adalah bagaimana anggaran itu digunakan secara efektif dan efesien.
"Jangan-jangan hanya persoalan penyerapan anggaran saja, jadi menaikan anggaran itu hanya untuk mengejar penyerapan pada anggaran, angka-angka saja, jadi tidak efektif dan tepat sasaran, sehingga keinginan untuk moderenisasi alusista itu tidak sama dengan apa yang dikeluarkan dalam peningkatan hasil," paparnya.
"Karena, itu membutuhkan kajian yang cukup koperhensif, jadi tidak serta merta peningkatan anggaran, tapi tidak ada kajian yang matang. Kita peningkatan anggaran sesuai kebutuhan, apakah sudah ada kebutuhan-kebutuhan itu, adakah kajian-kajian itu sehingga kenapa harus visi misi dicantumkan".
"Memang anggaran pertahan kita jauh sekali masih kecil dibandingkan negara-negara yang sudah maju. Tapi apakah itu yang dibutuhkan hari ini? Apakah sudah melalui kajian," jelas Yulis.
Lalu, lanjut Yulis, Prabowo dan Ganjar sama-sama bicara soal kebutuhan pertahanan Siber. Apalagi di negara-negara maju sudah angkatan siber.
"Kita masih melakukan kajian-kajian," imbuhnya.
Namun kekurangan dari Prabowo dan Ganjar, ketika mereka tidak berbicara tentang perubahan iklim.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.