Anies Tegaskan Desa Harus Jadi Pemasok Pangan ketika Indonesia Alami Urbanisasi Masif
Dalam kesempatan itu, Anies di antaranya mengungkapkan bagaimana fenomena urbanisasi membuat peningkatan produktivitas pertanian dan solusi jangka pan
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Presiden Anies Baswedan menjadi pembicara utama di Dialog Capres Bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Dalam kesempatan itu, Anies di antaranya mengungkapkan bagaimana fenomena urbanisasi membuat peningkatan produktivitas pertanian dan solusi jangka panjang pertanian menjadi penting bagi ketahanan pangan Indonesia di masa depan.
Baca juga: Anies: Tingkatkan Produktivitas Petani melalui Pupuk dan Benih Berkualitas
“Satu cooperative farming untuk pekerjanya. Kedua, contract farming untuk hasil pangannya. Ketika itu dikerjakan kami cukup optimistis bahwa dalam jangka pendek dan menengah akan bisa memperbaiki tata niaga produk pertanian yang ada,” papar Anies, Kamis, (11/1/2024).
Namun, Anies mengungkapkan, dalam jangka panjang terjadi urbanisasi yang unstoppable (tak bisa dihentikan).
“Kita tidak bisa memaksa orang tinggal di desa lagi. Diperkirakan di tahun 2045, sebanyak 73 persen penduduk Indonesia akan tinggal di perkotaan, sehingga kita harus mulai memikirkan secara serius tentang tata niaga ini ketika orang yang berada di pedesaan ini jumlahnya akan sedikit,” kata dia.
Baca juga: Anies Ingin Kadin Ambil Bagian dalam Mengembangkan Ekonomi Indonesia
Menurut Anies, urbanisasi menjadi fakta yang akan dihadapi Indonesia ke depannya.
“Karena itu modernisasi diperlukan, cooperative farming diperlukan, perbaikan tata niaga diperlukan, sehingga desa tetap menjadi supplier (pemasok, red) bahan pangan. Dan tidak kalah penting, kita berada dalam krisis iklim yang juga memengaruhi hasil pertanian,” kata Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 ini. (***Math***)
Baca juga: Anies Sebut Indonesia Adil Makmur Bisa Terwujud jika Terjadi Perubahan