Pengamat Nilai Koalisi Anies-Ganjar akan Jadi Kekuatan Dahsyat, Kepentingannya Dianggap Mirip
Wacana bergabungnya kubu Anies Baswedan dengan kubu Ganjar Pranowo, berhembus kuat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Lalu, kondisi kedua, yakni adanya kepentingan yang mirip-mirip antara paslon 1 dan 3.
Misalnya, lanjut Ujang, dengan tendensi dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo-Gibran.
Sehingga, kubu Anies dan Ganjar sama-sama ingin mengalahkan kekuatan tersebut.
Ia juga menilai, secara konstruksi politik, tidak ada yang aneh dan mengejutkan dari wacana meleburnya dua koalisi parpol pada putaran kedua nanti.
"Lalu kepentingannya mirip-mirip. Katakanlah mengalahkan Jokowi di mana Jokowi mendukung Prabowo-Gibran, di saat yang sama mengalahkan elektabilitasnya Prabowo-Gibran yang naik," terang Ujang Komarudin.
Tanggapan Budiman Sudjatmiko
Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, juga menganggap wacana koalisi Anies-Ganjar sangat mungkin terjadi, khususnya bagi para elit politik.
Meski begitu, Budiman pesimis simpatisan di tingkat akar rumput di kedua kubu bisa melebur.
"Masyarakat itu selalu punya rasa, karsa, dan asa sendiri."
"Masalahnya, jenis asa rakyat dari dua kelompok itu, (kelompok) 1 dan 3 itu punya asa, rasa, dan karsa yang secara historis seperti minyak dan air," katanya di lapangan parkir Artos Mall Magelang, Senin (15/1/2024), dilansir TribunJogja.com.
"Saya ragu. Mungkin elitnya iya (berkoalisi)."
"Tapi masyarakatnya tertempa oleh nilai-nilai berbeda," tutur dia.
Baca juga: Anies, Prabowo, dan Ganjar Bakal Penuhi Undangan KPK dalam Acara Penguatan Antikorupsi Hari Ini
Selanjutnya, Budiman menyebut jika kubu 01 dan 03 memaksakan diri untuk berkoalisi, keduanya akan diitinggalkan oleh masing-masing pendukung.
"Karena kita akui, massa 03 lebih dekat dengan massa 02."
"Jadi kalau elitnya memaksakan 03 dengan 01 hanya untuk mengorek 02, saya yakin justru rakyat yang akan meninggalkan," tambah Budiman.