Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cak Imin dan Mahfud Kompak Kritik Food Estate, TKN Tunjukan Data, Istana Beri Respons

Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD kompak menyentil soal proyek food estate saat debat cawapres, Minggu (21/1/2024).

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Cak Imin dan Mahfud Kompak Kritik Food Estate, TKN Tunjukan Data, Istana Beri Respons
(Tangkap layar YouTube KPU RI)
Cawapres 2024 Mahfud MD dan Cawapres 2024 Cak Imin di debat ke-2 Cawapres 2024, Minggu (21/1/2024) - Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD kompak menyentil soal proyek food estate saat debat cawapres, Minggu (21/1/2024). 

Budi mengklaim bahwa proyek food estate di tempat itu akan panen sekitar 8 hektar jagung dan 5 hektar singkong.

Ia juga membantah penanaman singkong untuk menutup kegagalan penanaman jagung.

"Per hari ini sudah tertanam dan sudah akan panen sekitar 8 Ha jagung dan juga 5 Ha singkong."

"Beberapa waktu lalu ada narasi juga yang menyebutkan bahwa ini adalah lahan yang gagal ini sekarang ditanamkan jagung untuk menutupkan kegagalan singkong, tidak," katanya. 

Budi mengatakan, dari hasil panen itu juga telah menghasilkan 20 ton per hektar singkong dan 6 ton per hektar jagung. Dengan asumsi, adanya 15 persen kadar air.

"Di mana perkiraan produktivitas lahannya atau hasilnya adalah singkong 20 ton per hektare dan jagung sekitar 6 ton per hektare dengan asumsi 15 persen kadar air yang tercantum," katanya.

Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono memberi keterangan pers proyek food estate di Gunung Mas, Tewai Baru, Kalimantan Tengah, dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (22/1/2024). 
Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono memberi keterangan pers proyek food estate di Gunung Mas, Tewai Baru, Kalimantan Tengah, dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (22/1/2024).  (Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Meski demikian, Politikus Partai Gerindra itu tak menampik, butuh waktu yang lama untuk melihat hasilnya secara utuh. 

Berita Rekomendasi

Sebab, kata Budi, pemerintah harus mencari formula yang tepat untuk bercocok tanam di masing-masing daerah.

"Memang rencananya proses ini memang memakan waktu karena emang perlu dievaluasi tanah geologis yang ada di Gunung Mas tersebut. Di mana setelah evaluasi beberapa waktu baru ditemukan formula-formula yang tepat," katanya.

Menurut Budi, masyarakat desa di sekitar Gunung Mas juga menyambut antusias proyek food estate di sana.

Sebab, proyek food estate turut melibatkan masyarakat desa sekitar.

Istana: Evaluasi dan Perbaikan Terus Berjalan

Istana juga tak setuju jika proyek food estate disebut gagal. 

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, implementasi program food estate ini hanya perlu dievaluasi.

"Iya (tidak gagal) tapi dievaluasi terus karena tentu implementasinya ada beberapa hal yang sifatnya kompleks yang perlu dilakukan penyempurnaan," kata Ari di Istana Negara Jakarta, Senin (22/1/2024).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas