Ganjar Minta Kasus di Medan dan Kabupaten Batu Bara Diselidiki Menggunakan Digital Forensik
Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyoroti kasus yang terjadi di Medan dan Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyoroti kasus yang terjadi di Medan dan Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara.
Ia berharap kasus itu dapat diselidiki menggunakan teknologi digital forensik.
"Sebenarnya cara-cara seperti ini harus dibuktikan dengan teknologi, dengan ilmu pengetahuan. Sudahlah, itu digital forensik saja biar kita tahu," kata Ganjar saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024).
Ganjar menegaskan banyak distorsi yang terjadi menjelang hari pencoblosan.
Dua di antaranya kasus di Medan dan Kabupaten Batu Bara.
"Apalagi menjelang pencoblosan, banyak distorsi yang terjadi. Kemarin muncul video di Medan umpama briefing kepada para guru, mesti yang merekam itu rasanya tidak nyaman maka kemudian bocor," jelasnya.
"Atau di kabupaten Batu Bara ramainya minta ampun, kemudian semua tidak mengakui," Ganjar menambahkan.
Baca juga: Ini Agenda Kampanye Terbuka Hari Kedua Ganjar Pranowo di Lampung
Sebagaimana diketahui, diberitakan beredar video di media sosial yang memperlihatkan Kabid SMP Disdik Kota Medan Andy Yudhistira mengarahkan kepala sekolah dan guru untuk memilih Prabowo-Gibran.
Dalam videonya, Andy menyebut dengan memilih Prabowo-Gibran akan menguntungkan kepentingan guru yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Sementara itu juga beredar viral video rekaman suara yang mengarahkan para kepala desa di Kabupaten Batubara.
Dalam rekaman itu, kades diarahkan menggunakan dana desa untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Unsur Forkopimda Kabupaten Batubara disebut-sebut terlibat dalam percakapan tersebut.
Yakni Pj Bupati Batubara, Kapolres, Kajari, dan Dandim.