Partai Buruh Optimistis Raih 30 Kursi DPR RI di Pemilu 2024
Presiden Partai Buruh Said Iqbal optimistis, partainya bisa menciptakan kejutan atau turbulensi politik di Pemilu 2024.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Buruh Said Iqbal optimistis, partainya bisa menciptakan kejutan atau turbulensi politik di Pemilu 2024.
Dia meyakini Partai Buruh akan masuk ke Senayan dengan menembus Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen, dengan raihan maksimal 30 kursi di DPR RI.
“Partai buruh berkeyakinan, bahwa kami akan lolos Parliamentary Threshold, dengan target minimal 20 kursi, maksimal 30 kursi DPR-RI,” kata Said Iqbal saat konferensi pers di acara kampanye Partai Buruh di Lapangan Bola Polsek Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (22/1/2024).
Optimisme ini, didasari atas antusiasnya kader, simpatisan, maupun masyarakat Bogor yang menghadiri acara kampanye.
Ribuan massa hadir dari Bogor, Cianjur, hingga Sukabumi. Mereka, berasal dari kalangan buruh, petani, nelayan, dan kelas pekerja.
“Untuk Bogor, Partai Buruh menargetkan 1 kursi DPR RI dan 1 Fraksi Kabupaten Bogor dan tentu menyumbang 2-3 kursi DPRD Provinsi Jawa Barat. Cianjur, 1 fraksi DPRD,” ujar dia.
“Dan di bogor dan sukabumi kami mentargetkan ada kursi di DPRD Kab sukabumi dan kota sukabumi dan DPRD Kota Bogor. Jadi, 2 kursi akan kami ambil dari Cianjur, Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor,” imbuhnya.
Said Iqbal tanpa ragu menyebut bahwa Bogor adalah basisnya Partai Buruh. Hitungannya, lebih dari 1 juta buruh bekerja di Kabupaten Bogor.
“Bogor, adalah basisnya buruh,” katanya.
Sebab itu, karena Partai Buruh merupakan partai massa dengan beragam elemen rakyat, seperti buruh, petani, hingga nelayan, maka apa yang akan diperjuangan di parlemen adalah demi kepentingan rakyat.
Misalnya, Partai Buruh akan memperjuangkan penghapusan Omnibuslaw UU Cipta Kerja yang merugikan rakyat. Kemudian, menaikkan upah 15 persen, menghapus karyawan kontrak tanpa periode, melindungi pekerja wanita.
“Termasuk, mengembalikan tanah petani di Bogor, Cianjur, dan Sukabumi yang dirampas oleh korporasi,” tandas dia.
Baca juga: Partai Buruh Demo Kementerian Pertanian Gara-gara Impor Beras Sepihak