Lumbung Pangan Merata di Tahun 2045: Prabowo-Gibran Tidak Ingin Bertumpu pada Pulau Jawa
Masyarakat Indonesia, menurut Irma, yang mayoritas mengonsumsi tempe dan tahu membutuhkan bahan baku kedelai.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
“Food estate adalah masalah yang paling mendasar bagaimana kita memenuhi ketahanan pangan sendiri,” ucapnya.
Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk melanjutkan program pemerintah yang baru berjalan ini.
Masih ada waktu cukup panjang, imbuh Irma, menuju Indonesia Emas 2045 untuk menciptakan ketahanan pangan nasional.
“Yang kami ingin garis bawahi bahwa Prabowo-Gibran akan melanjutkan program yang ada, tidak ada program yang sempurna tentu saja tetapi program itu tidak salah kalau kita ingin kembali swasembada pangan,” tukasnya.
Dia meyakini lumbung pangan yang tidak lagi tersentralisasi di Pulau Jawa bertujuan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Irma juga menambahkan proyek strategis nasional lainnya yakni hilirisasi tidak akan dilakukan tanpa adanya pengkajian mendalam.
Hal itu menanggapi paparan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, dalam acara Debat Keempat Calon Wakil Presiden Pemilu Tahun 2024, Minggu (21/1/2024)
“Yang dikemukakan oleh Mas Gibran bahwa Indonesia sangat kaya sekali sehingga kita tidka boleh lagi mengirim bahan mentah, intinya itu,” kata Irma.
Menurutnya, hilirisasi tersebut tentu dilaksanakan berdasarkan proses pengkajian.
“Memang masih banyak kekurangan tetapi itulah yang akan diperbaiki tetapi kalau kita kita tiba-tiba perubahan tidak melihat ada kebaikan sama sekali,” urainya.
Panen Jagung Gunung Mas
Cawapres 02 Gibran Rakabuming mengatakan food estate tidak bisa langsung dihakimi secara cepat hanya dalam sekali hingga tiga kali panen.
Gibran menyebut diperlukan waktu agar food estate bisa terlihat hasilnya terutama bagi petani.
"Panen pertama, kedua, ketiga, itu pasti tidak pernah 100 persen. Ini yang petani pasti paham," katanya dalam acara debat calon wakil presiden 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu mengatakan, baru nanti saat panen keenam, ketujuh, kedelapan akan dirasakan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.