Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rencana Mahfud MD Mundur, Timnas AMIN: Tidak Ada Pengaruhnya

Juru Bicara Timnas AMIN Muh Ramli Rahim mengatakan, keputusan mundur atau tidak dari kabinet itu merupakan hak dari Mahfud sendiri.

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Rencana Mahfud MD Mundur, Timnas AMIN: Tidak Ada Pengaruhnya
YouTube Mahfud MD Official
Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, menjawab pertanyaan soal saran Ganjar Pranowo yang memintanya untuk mundur sebagai Menko Polhukam. Mundurnya Mahfud sebenarnya tidak berpengaruh apapun terhadap kubu pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies-Muhaimin. 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin (AMIN) merespons soal rencana Menkopolhukam Mahfud MD mundur dari kabinet Jokowi.

Juru Bicara Timnas AMIN Muh Ramli Rahim mengatakan, keputusan mundur atau tidak dari kabinet itu merupakan hak dari Mahfud sendiri.

Baca juga: Menilik Makna Mundur di Waktu yang Tepat soal Mahfud Bakal Mundur dari Menko Polhukam

Sedangkan, soal persetujuan mundur atau tidak tentu menjadi hak presiden.

"Mundur atau maju tentu saja menjadi hak Prof Mahfud, soal dipertahankan atau tidak tentu menjadi hak prerogatif presiden," kata Ramli, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Rabu (24/1/2024).

Ramli mengatakan, mundurnya Mahfud sebenarnya tidak berpengaruh apapun terhadap kubu pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Anies-Muhaimin.

Baca juga: TPN: Ganjar Presiden Rakyat Fokus pada Ekonomi, Prof Mahfud Tegakkan Hukum Berkeadilan

"Bagi kami tak ada pengaruhnya," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, saat ditanya terkait Mahfud yang pernah menyatakan menjaga agar pengusungan Anies Baswedan (ABW) di Pilpres 2024 tidak dirintangi pihak-pihak tertentu. Ramli mengaku, pihaknya berterima kasih jika hal tersebut benar dilakukan.

Namun demikian, menurutnya, saat ini mengenai penghadangan pencalonan Anies sebagai capres di 2024 sudah terlewati.

"Soal menjaga pencalonan ABW, jika itu benar, kami mengucapkan terima kasih, tapi saya kira saat ini titik-titik krisis itu sudah terlewati, insya Allah Anies-Muhaimin tidak akan terbendung lagi jadi presiden," tutur Juru Bicara Timnas AMIN itu.

Diberitakan sebelumnya, Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Mahfud MD menyatakan, akan menentukan waktu yang tepat untuk mengundurkan dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

Dia menyampaikan hal itu pada acara ‘Tabrak Prof’ di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.

“Saya pada saatnya yang tepat nanti pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik. Jadi tidak ada pertentangan antara saya dengan Pak Ganjar,” ucap Mahfud.

Baca juga: Video Mahfud MD Tetap Tenang Respons Gimik Celingak-Celinguk Gibran Viral 

Dikatakan, pada pernyataan penutupan Debat Keempat Pilpres 2024, Mahfud mengaku telah menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah mengangkatnya menjadi Menko Polhukam, pada 4,5 tahun lalu.

"Saya percaya dia punya niat baik ketika mengangkat saya sebagai Menko Polhukam dan saya membantunya,” lanjutnya.

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.tv, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD berpesan kepada pakar hukum tata negara, Denny Indrayana, untuk menjaga bakal calon presiden (bacapres), Anies Baswedan, agar tetap bisa maju di Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024.

Pasalnya, Mahfud khawatir pihaknya selaku pemerintah, akan dituduh merintangi pengusungan Anies.

"Tolong, Anies dijaga agar tetap mendapat tiket (Pilpres 2024). Nanti yang dituduh, kalau ndak dapat tiket, pemerintah. Karena nuduhnya pemerintah terus mengganjal Anies. Saya pesan ke Denny, tolong itu dijaga," kata Mahfud usai rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Menko Polhukam menegaskan, pemerintah tidak akan mencampuri urusan pencalonan Anies sebagai bakal capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

"Saya pesan ke Denny, tolong itu dijaga. Jangan sampai dari internalnya nanti yang gagal. Kalau Pemerintah enggak akan ikut-ikut," kata guru besar ilmu hukum Universitas Islam Indonesia (UII) itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas