Pentingnya Kerjasama Internasional dan Pertahanan yang Kuat Demi Perut Rakyat
Pidato AHY, kata Hamdan lebih lanjut, “Mengakui bahwa tantangan global seperti geopolitik dan ekonomi secara langsung berpengaruh pada 'urusan perut r
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi mengakui pidato Agus Harimurti Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat, tentang 'Indonesia Kuat, Maju & Makin Berperan di Dunia,' di Yogyakarta, tidak hanya berbicara tentang pertahanan dan politik internasional dalam konteks tradisional.
“Dari perspektif sejarah politik, saya melihat bahwa pidato ini memberi tawaran lebih luas mengenai dampak nyata pertahanan dan politik internasional terhadap kesejahteraan rakyat,” kata Dr. Hamdan Tri Atmaja dari Universitas Negeri Semarang, Jumat (26/1/2024).
Pidato AHY, kata Hamdan lebih lanjut, “Mengakui bahwa tantangan global seperti geopolitik dan ekonomi secara langsung berpengaruh pada 'urusan perut rakyat'.
Baca juga: Cermati Pidato Politik AHY, Pengamat: Penting untuk Tahu Kenapa Demokrat Layak Dipilih
Ini adalah pemahaman yang penting, sebab seringkali urusan pertahanan dan hubungan internasional dipandang terpisah dari kehidupan sehari-hari warga.”
Di era globalisasi, kebijakan luar negeri dan pertahanan mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari harga kebutuhan pokok hingga kesempatan kerja, tandas Hamdan.
“Pertahanan dan keamanan tidak hanya berbicara tentang senjata atau diplomasi, tetapi juga tentang bagaimana memastikan stabilitas yang memungkinkan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” kata Hamdan mengingatkan, “Konflik global dan instabilitas politik bisa menimbulkan efek domino yang mengancam keamanan pangan dan ekonomi. Pidato AHY dengan cerdik menggambarkan bagaimana perang di Ukraina dapat mempengaruhi harga gandum, yang kemudian berdampak pada harga makanan pokok di Indonesia.”
Sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa kestabilan internal dan eksternal seringkali saling terkait, kata Hamdan, “Membangun hubungan internasional yang kuat dan pertahanan nasional yang solid bukan hanya untuk mempertahankan kedaulatan, tetapi juga untuk menjamin kesejahteraan rakyat”.
Pidato AHY yang menekankan perlunya 'million friends zero enemy' dalam diplomasi, yang menunjukkan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan global, tanda Hamdan.
Terakhir, pidato ini juga memberi perhatian pada kesejahteraan TNI, Polri, dan veteran, urai Hamdan. “Ini adalah langkah penting dalam membangun sistem pertahanan yang kuat, sebab prajurit yang sejahtera adalah kunci dari pertahanan yang efektif. Sebagai bangsa yang telah melalui berbagai ujian sejarah, Indonesia harus memastikan bahwa kebijakan pertahanannya tidak hanya melindungi wilayahnya, tetapi juga memperjuangkan kesejahteraan rakyatnya,” kata Hamdan menekankan..
Dengan demikian, urainya lebih lanjut, “pidato AHY memberikan wawasan bahwa pertahanan, keamanan, dan politik internasional merupakan elemen penting dalam memajukan kesejahteraan rakyat. Sebagai akademisi sejarah politik, saya melihat ini sebagai langkah maju dalam pemikiran politik Indonesia, dimana keamanan nasional dan kesejahteraan rakyat berjalan bersangkut pautnya dengan kehidupan rakyat.”
“Dalam konteks historis, pemahaman ini mencerminkan perkembangan pemikiran politik Indonesia yang lebih matang, di mana keamanan nasional dan kesejahteraan rakyat dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan," kata Hamdan menutup percakapan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of
Follow our mission at sustainabilityimpactconsortium.asia