Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi, Sandiaga Uno Bicara Momentum Rebound
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno menilai, keputusan Mahfud MD itu telah tepat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD secara terbuka menyatakan diri mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM) Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (31/1/2024).
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Salahuddin Uno menilai, keputusan Mahfud MD itu telah tepat.
Baca juga: Mahfud MD Mundur dari Kabinet Jokowi, Diapresiasi Kubu Anies, Bagaimana Respons Kubu Prabowo?
Sandiaga juga menyebut, PPP sebagai partai pengusung Mahfud MD pun mendukung penuh keputusan tersebut.
"PPP menyampaikan dukungannya kepada Pak Mahfud apapun keputusannya dan hari ini sudah diumumkan beliau akan mundur," kata Sandiaga Uno usai menghadiri rapat Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud di Kebayoran Baru, Jakarta pada Rabu (31/1/2024).
Menurut Sandiaga, terdapat sejumlah pertimbangan sebelum Cawapres nomor urut 3 itu mundur dari Kabinet Indonesia Maju jilid kedua.
Baca juga: Kolaborasi dengan Slank, Ganjar-Mahfud Gelar Konser Salam Metal di GBK Sabtu 3 Februari 2024
Pertimbangan pertama diungkapkannya bertujuan untuk menghindari benturan kepentingan selama mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Pertimbangan selanjutnya adalah menghindari penyalahgunaan fasiltas negara.
Pertimbangan terakhir, agar Mahfud MD dapat totalitas menyampaikan visi dan misi serta gagasan kepada masyarakat selama kampanye Pilpres 2024.
"Saya sempat menyatakan kalau saya pada saat itu ditunjuk paslon (Capres-Cawapres), maka saya akan mundur saat itu juga. Karena pengalaman saya di 2019 saat saya Wagub (DKI Jakarta) dan saya memutuskan untuk mundur," ungkap Sandiaga Uno.
"Satu, saya tidak ingin ada benturan kepentingan, kedua, penyalahgunaan fasilitas negara dan ketiga, saya ingin total ingin kampanye tiap hari," sambungnya.
Keputusan tersebut diyakininya mampu memberikan keleluasaan Mahfud MD untuk bisa menyapa masyarakat di sisa masa kampanye.
Sehingga diharapkan bisa membawa peningkatan suara signifikan bagi pasangan Ganjar-Mahfud MD dalam Pilpres 2024.
"Pak Ganjar ini sedang rebound, dan momentum ini kita kawal, kita meyakini kita akan bisa mendapat suara Pak Ganjar di atas 30 persen dan bisa masuk ke putaran kedua," jelasnya.
Baca juga: Hargai Keputusan Mahfud MD, TKN Prabowo Gibran Yakin Pemerintahan Tetap Akan Berlanjut