Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Jaleswari Pramodhawardani, Aktivis Mundur dari Istana, Tak Ingin Jadi Beban Politik Presiden

Jaleswari Pramodhawardani mundur dari jabatan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan karena tak ingin jadi beban politik Presiden Jokowi. Ini profilnya.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Profil Jaleswari Pramodhawardani, Aktivis Mundur dari Istana, Tak Ingin Jadi Beban Politik Presiden
istimewa
Jaleswari Pramodhawardani mundur dari jabatan Deputi V Kepala Staf Kepresidenan karena tak ingin jadi beban politik Presiden Jokowi. Ini profilnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Jaleswari Pramodhawardani mundur dari jabatannya sebagai Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Jaleswari Pramodhawardani adalah seorang aktivis HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan perempuan.

Jaleswari masuk ke lingkaran Istana sejak 2016 dan kini menyatakan mundur dari jabatannya per 1 Februari 2024.

Ia enggan dipersepsikan sebagai beban politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena perbedaan pilihan politik di Pemilu 2024.

Adapun saat ini, Jaleswari Pramodhawardani menjabat posisi Deputi Inklusi di Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ia beberapa kali ikut kampanye kubu Ganjar-Mahfud ke sejumlah daerah.

Profil Jaleswari Pramodhawardani

Dikutip dari ui.ac.id, Jaleswari Pramodhawardani lahir pada 11 Agustus 1964. Sehingga saat ini, ia berusia 59 tahun.

Berita Rekomendasi

Jaleswari Pramodhawardani adalah seorang akademisi, birokrat, dan aktivis perempuan.

Jaleswari Pramodhawardani, yang karib disapa Dani, merupakan lulusan studi gender Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (UI).

Sebagai seorang aktivis HAM, Dani aktif dalam berbagai kegiatan informal, khususnya menyangkut HAM.

Baca juga: Tak Ingin Jadi Beban Politik Presiden, Jaleswari Pramodhawardani Mundur Dari Deputi V KSP

Ia juga dikenal sebagai aktivis yang giat menyuarakan pendapatnya tentang HAM dan dunia militer.

Ia pantang menerima anggapan bahwa perempuan tidak boleh bebas mengeluarkan aspirasinya dalam bidang apapun.

Master Kajian Wanita Universitas Indonesia (UI) ini meretas karier risetnya mulai dari peneliti bidang kemasyarakatan dan budaya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Alumnus Universitas 17 Agustus 1945 tersebut juga menjadi anggota The Indonesian Institute serta mendirikan Local Government Studies (LOGOS).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas