Hasil Survei Terbaru Populi Center: Anies-Muhaimin Ungguli Ganjar-Mahfud, Prabowo-Gibran Teratas
Hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) terbaru dari Populi Center dirilis pada Rabu (7/2/2024).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Febri Prasetyo
Dari temuan tersebut ditunjukkan adanya peningkatan elektabilitas dari pasangan Anies-Cak Imin.
Sementara elektabilitas Prabowo-Gibran mengalami stagnasi, dan Ganjar-Mahfud mengalami penurunan elektabilitas.
Hal tersebut bila dibandingkan dengan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan 27 Oktober 2023 sampai 1 November 2023.
Saat itu elektabilitas Anies-Cak Imin pada Oktober-November mencapai 24,4 persen, Prabowo-Gibran 39,7 persen, dan Ganjar-Mahfud 30,0 persen.
Kemudian berdasarkan survei Indikator periode 23 November 2023 sampai 1 Desember 2023, elektabilitas Anies-Cak Imin sebesar 22,8 persen, Prabowo-Gibran 45,8 persen, dan Ganjar-Mahfud 25,6 persen.
Diketahui Populasi survei ini seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah basis dalam survei sebanyak 1.220 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional, kemudian dilakukan oversample di 13 provinsi.
Sebanyak 13 provinsi tersebut adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
Total sampel sebanyak 4.560 responden.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 4.560 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara MoE di wilayah oversample Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan masing-masing sample 400 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumatera Utara, DKI Jakarta, dan Banten masing-masing sample 350 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sumatera Selatan, Lampung, Bali, NTT, dan Sulawesi Selatan masing-masing sampel 300 responden memiliki toleransi kesalahan (MoE) sekitar ± 5,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.