Kata Ganjar soal Polisi Minta Rektor Bikin Video Testimoni Puji Jokowi: Saya Tidak Terima
Begini respons Ganjar soal adanya pengakuan sejumlah rektor universitas yang ditekan polisi untuk membuat video testimoni apresiasi untuk Jokowi.
Penulis: Rifqah
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo merespons mengenai pengakuan sejumlah rektor universitas yang ditekan polisi untuk membuat video testimoni apresiasi untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait dengan hal tersebut, mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyatakan tidak terima.
Menurut Ganjar, pihak yang memerintahkan polisi melakukan hal itu, justru akan menghancurkan institusi Polri.
"Siapa pun yang memerintah, Anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima," kata Ganjar ditemui di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (7/2/2024), dikutip dari Wartakotalive.com.
Ganjar pun berpandangan, pihak yang memerintah polisi untuk berbuat demikian sudah telat.
"Telat dari sisi pikiran, waktu, dan membelokkan sebuah kejujuran dan fakta akan menyakitkan buat menunjukkan sebuah kebenaran. Kebebasan ini harus kita hormati," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, banyak kritikan yang disampaikan oleh civitas academica untuk pemerintah, khususnya Presiden Jokowi.
Namun, setelah memberikan kritikan itu, beberapa rektor mengaku dihubungi seseorang yang menyebut dirinya sebagai polisi.
Para rektor itu menyatakan, seseorang yang mengaku polisi tersebut menghubungi mereka dan meminta agar rektor-rektor memberikan testimoni kebaikan pada pemerintahan Presiden Jokowi.
Namun, diketahui sejumlah rektor menolak permintaan tersebut.
Ganjar yang mengetahui hal itu, lantas memberikan apresiasi kepada sikap para rektor yang menolak permintaan seorang yang mengaku polisi itu untuk memberikan testimoni kebaikan pemerintah.
Baca juga: Fakta-fakta Cerita Rektor Unika Diminta Buat Video Apresiasi Jokowi: Tegas Menolak sampai Ditelepon
Salah satunya Rektor Universitas Katolik Soegijapranata Kota Semarang, Ferdinandus Hindarto.
"Yang dikatakan Rektor Universitas Soegijapranata, 'Kami tidak mau, kami netral'. Itu sebuah sikap yang luar biasa," ujarnya.
"Sayang, indikatornya ada oknum kepolisian yang melakukan. Teman-teman dari kepolisian, mari kita jaga Bhayangkara kita agar tidak dicemari tindakan oknum," kata politikus PDI-P ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.