H-5 Pencoblosan Pilpres 2024, Anies Kritik Politik Dinasti, Ganjar Kritik Demokrasi Berjalan Keliru
Kompak kritik pemerintah, Anies Baswedan kritik soal politik dinasti, Ganjar Pranowo soal kondisi demokrasi di Indonesia yang berjalan keliru.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Hari pencoblosan atau pemungutan suara tinggal lima hari lagi, yakni pada Rabu (14/2/2024) mendatang.
Para capres masih melakukan kampanye dan kegiatannya masing-masing sebelum memasuki masa tenang Pemilu pada 11-13 Februari 2024.
Di antaranya ada capres nomor urut satu Anies Baswedan yang melakukan kampanye akbar di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, Jawa Timur, pada hari ini, Jumat (9/2/2024).
Sementara itu capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo tampil dalam Podcast 'Speak Up' yang dikelola oleh mantan Ketua KPK, Abraham Samad, pada Jumat (9/2/2024).
Meski berada dalam acara yang berbeda, Anies dan Ganjar sama-sama menyuarakan kritikan mereka terkait kondisi politik dan demokrasi di Indonesia.
Anies mengkritik soal praktik politik dinasti di Indonesia, sementara Ganjar mengkritik soal kondisi demokrasi di Indonesia yang berjalan keliru.
Berikut rangkuman kritikan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo:
Anies Singgung Politik Dinasti saat Kampanye Akbar di Pasuruan
Capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik bagaimana praktik politik dinasti dan nepotisme yang terjadi di Indonesia.
Hal itu dikatakan keduanya saat menggelar kampanye akbar di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, Jawa Timur.
Mulanya, Anies membacakan berbagai poster yang dibawakan pendukung di lokasi.
Salah satu poster bertuliskan keinginan perubahan pemerintah menjadi bersih dan terbuka.
Baca juga: Anies dan Prabowo Sama-sama Goyang Jatim, Ini Survei Elektabilitas Capres 2024 Terbaru di Jawa Timur
“Kami mau perubahan untuk pemerintahan yang baik yang bersih, dan terbuka,” kata Anies, Jumat (9/2/2024).
Anies lantas mengiyakan keinginan tersebut, serta menginginkan pembentukan suatu pemerintahan yang bersih dan tidak dinodai dinasti politik.
Tak hanya itu, Anies juga ingin anak-anak muda mendapatkan posisi berdasarkan kemampuan bukan karena koneksi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.