Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Serukan Pemilu Aman dan Damai

Rektor UTA '45 Jakarta, Rajes Khana mengatakan di pemilu ini perguruan tinggi harus kembali ke peranan utamanya

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Serukan Pemilu Aman dan Damai
HandOut/IST
Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, dalam acara diskusi yang digelar di kampus UTA '45 Jakarta, Senin (12/2/2024). 

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta Serukan Pemilu Aman Damai

Glery Lazuardi/Tribun Network

TRIBUNNEWS.COM - Universitas 17 Agustus 1945 (UTA '45) Jakarta menyerukan Pemilu 2024 aman dan damai.

"Keluarga besar, mahasiswa dan pimpinan 17 Agustus 1945 Jakarta, pada intinya kami ingin pemilu ini damai," kata Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono,  dalam keterangannya pada Senin (12/2/2024).

Dia menjelaskan kampus adalah dunia pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi seluruh golongan, tidak bagi partai politik tertentu atau kelompok tertentu.

Baca juga: Guru Besar Universitas Trisakti Pertanyakan Lahirnya Seorang Pemimpin dari Proses yang Tidak Benar

Untuk itu, dia meminta civitas akademika tidak memperkeruh suasana pesta demokrasi lima tahunan.

Sebagai kalangan terdidik apalagi pendidik, kata dia, seharusnya civitas akademika menyatakan hal-hal yang justru tidak memecah belah bangsa. Terutama di situasi yang sudah panas akibat gesekan antar peserta Pemilu.

Berita Rekomendasi

"Pemilu harus damai, tak boleh ada keikutsertaan secara negatif atas nama kampus," kata dia.

Kalangan kampus berisi orang-orang terdidik, berharap tidak ada fitnah. Deklarasi boleh-boleh saja, tapi tidak boleh deklarasi berdasarkan pesanan atau kepentingan apa pun untuk kepentingan pihak-pihak tertentu.

Apalagi, lanjut Rudy, pernyataan-pernyataan kontraproduktif itu dikeluarkan menjelang pemilihan 14 Februari. Sehingga menimbulkan persepsi miring terkait motifnya.

"Karena situasinya sudah mendekati pemilu, dan suasana sudah cukup damai, untuk tidak dibuat menjadi masalah yang mungkin akan berpotensi bisa adanya keributan-keributan ke depan, perpecahan-perpecahan ke depan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo sependapat bahwa Pemilu 2024 harus berjalan dengan kondusif. Guna mewujudkan hal itu, lanjut dia, Pemilu yang tidak curang juga harus dijalankan.

"Bagaimana kita menjaga kedamaian itu? Kita itu harus berjuang agar pemilu itu jujur dan adil," tandas Bambang.

Rektor UTA '45 Jakarta, Rajes Khana mengatakan di pemilu ini perguruan tinggi harus kembali ke peranan utamanya, sebagai lembaga yang hadir guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Kampus harus memegang perannya sebagai institusi mencerdaskan anak bangsa," ujarnya.

Ia tak ingin ada pihak-pihak yang mengatasnamakan perguruan tinggi, namun justru mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan polarisasi hingga konflik di masyarakat. Hal ini, kata Rajesh justru bertentangan dengan tujuan dari kehadiran perguruan tinggi itu sendiri , termasuk UTA '45 Jakarta.

"(Perguruan tinggi) bukan (ada untuk) memprovokasi sehingga terjadi perpecahan di lapangan. Pemilu damai yang kita cita-citakan, kita inginkan agar Indonesia tetap bersatu," tandasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas