Bawasalu Masih Dalami Soal 1.972 Surat Suara Tercoblos di Malaysia
Lolly juga menjelaskan terkait yurisdiksi hukum penanganan kasus surat suara telah tercoblos di luar negeri.
Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bawaslu RI masih mendalami soal sebanyak 1.972 surat suara di Kuala Lumpur, Malaysia sudah dalam kondisi tercoblos.
Anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty mengatakan, pendalaman tengah dilakukan Sentra Gakkumdu Bawaslu.
"Sedang dalam penanganan Sentra Gakkumdu, sedang dalam penyelidikan, jadi kita tunggu aja," kata Lolly, kepada wartawan di Jakarta Pusat, pada Selasa (13/2/2024).
Oleh karena itu, Lolly menuturkan, pihaknya belum bisa menyampaikan informasi apapun terkait hal tersebut.
"Untuk hal yang dalam penanganan Bawaslu tentu tak bisa disampaikan info apa-apa dulu," jelasnya.
Lolly juga menjelaskan terkait yurisdiksi hukum penanganan kasus surat suara telah tercoblos di luar negeri.
"Ya kalau ada dugaan pelanggaran pidana di luar negeri, maka Sentra Gakkumdu bekerja di sana," ungkapnya.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menemukan sebanyak 1.972 surat suara di Kuala Lumpur, Malaysia dicoblos oleh orang tak berwenang.
Hal ini menindaklanjuti dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang terjadi di Malaysia.
Diketahui, beredar video amatir kalau di Malaysia diduga ada sejumlah surat surat suara Pilpres 2024 yang sudah tercoblos pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Baca juga: Baliho SBY Muncul di Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Minta Diturunkan
Baca juga: Jokowi Naikan Tukin Bawaslu Dua Hari Jelang Pencoblosan, TPN: Kenapa Sekarang?
Anggota KPU RI Idham Holik mengaku belum mendapatkan informasi secara rinci ihwal 1.972 surat suara itu sudah tercoblos ke mana saja.
"Informasinya ada 1.972 surat suara yang dicoblos oleh orang yang tidak berwenang. Baru saja saya berkomunikasi dengan PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) Kuala Lumpur untuk dapat memastikan secara rinci surat suara dicoblos sebanyak 1.972 tersebut," kata Idham kepada wartawan, Jumat (9/2/2024).
Idham mengatakan, pihaknya akan memberikan informasi terbaru jika sudah menerima kabar terbaru dari pihak PPLN Kuala Lumpur.