Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apakah Tinta Pemilu di Jari Sah untuk Wudhu dan Shalat? Berikut Penjelasan dari MUI

Berikut penjelasan terkait mengenai sah atau tidaknya wudhu dan shalat jika masih ada tinta pemilu di jari setelah mencoblos.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Apakah Tinta Pemilu di Jari Sah untuk Wudhu dan Shalat? Berikut Penjelasan dari MUI
Tribun Jakarta
Ilustrasi Tinta Pemilu - Ini penjelasan terkait mengenai sah atau tidaknya wudhu dan shalat jika masih ada tinta pemilu di jari setelah mencoblos. 

TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan terkait mengenai sah atau tidaknya wudhu dan shalat jika masih ada tinta pemilu di jari setelah mencoblos.

Sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum dalam PKPU Nomor 14 Tahun 2023 setiap pemilih yang telah memberikan hak suaranya diberi tanda khusus, yakni mencelupkan jari tangan untuk dibasahi dengan tinta berwarna ungu tua.

Adapun bagian tangan yang merupakan anggota tubuh wajib dibasuh saat wudhu.

Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait sah atau tidaknya wudhu dan shalat jika masih ada tinta pemilu di jari tangan.

Seperti diketahui, di antara syarat sahnya wudhu adalah tidak adanya penghalang antara air dan kulit yang dibasuh.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), Muti Arintawati menjelaskan syarat ideal tinta untuk Pemilu.

"Jadi ada 2 hal untuk tinta pemilu itu, satu adalah bahannya. Jadi bahannya dipastikan tidak ada bahan yang najis yang digunakan," ujarnya, dikutip dari laman resmi mui.or.id.

Berita Rekomendasi

"Kedua, bahwa tintanya ketika sudah di kulit itu pasti bisa ditembus air sehingga tidak mengganggu (menghalangi) air wudhu sampai ke kulit," lanjutnya.

Menurut Muti, tinta pemilu dapat disertifikasi halal bila memenuhi dua hal yakni:

  • Bahannya bukan najis
  • Tinta pemilu itu lolos uji tembus air di laboratorium

Baca juga: Cara Menghilangkan Tinta Pemilu dari Kulit hingga Kain

Masyarakat kemungkinan akan merasa kesulitan untuk memastikan produk tinta tersebut tidak menghalangi air wudhu atau tidak.

Namun, dari segi bahan tinta pemilu dapat dipastikan kehalalannya.

Hal tersebut dikarenakan pemerintah telah mewajibkan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tinta yang digunakan saat pemilu.

Bahan Pembuat Tinta Pemilu


Melansir laman Indonesiabaik, berdasarkan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 14 Tahun 2023 tentang Perlengkapan Pemungutan Suara, Dukungan Perlengkapan Lainnya, dan Perlengkapan Pemungutan Suara Lainnya dalam Pemilihan Umum, pada Pemilu 2024 disediakan dua botol tinta di setiap Tempat Pemungutan Suara dan Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri.

Baca juga: Cak Imin Ungkap Makna Celupkan Jari Telunjuk ke Botol Tinta Usai Nyoblos

Adapun tinta yang disediakan berwarna biru tua atau ungu tua.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas