Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prediksi Kekuatan Oposisi di DPR Jika Prabowo-Gibran Menang di Pilpres 2024

Menurut jadwal tahapan Pemilu dari KPU RI, presiden dan wakil presiden terpilih akan dilantik MPR RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Prediksi Kekuatan Oposisi di DPR Jika Prabowo-Gibran Menang di Pilpres 2024
Tangkapan Layar
Perolehan sementara quick count parpol di Pemilu 2024 menurut Litbang Kompas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Jika hasil perhitungan real count KPU RI tidak berbeda jauh dengan quick count yang diadakan sejumlah lembaga survei maka besar kemungkinan Pilpres 2024 akan dimenangkan oleh paslon 02 Prabowo-Gibran.

Menurut jadwal tahapan Pemilu dari KPU RI, presiden dan wakil presiden terpilih akan dilantik MPR RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Prabowo-Gibran maju di Pilpres 2024 setelah diusung sejumlah partai politik anggota Koalisi Indonesia Maju.

Adapun parpol itu adalah Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PBB, Partai Gelora, PSI, dan Partai Garuda.

Namun sejauh ini hanya ada 4 parpol yang kemungkinan akan lolos ke DPR RI yakni Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, dan PAN, 

Baca juga: Prabowo-Gibran Cuma Kalah di Dua Provinsi Ini Menurut Survei Litbang Kompas Pasca-pencoblosan

Data hasil perhitungan cepat atau quick count Litbang Kompas pada Kamis (15/02/2024) pukul 14:41 WIB dengan data masuk 91.90 persen memperlihatkan hasil sementara perolehan suara parpol.

  • PDIP 16.31 persen
  • Partai Golkar14.60 persen
  • Partai Gerindra 13,61 persen
  • PKB 10.91persen
  • Partai Nasdem 9.73 persen
  • PKS 8.47 persen
  • Partai Demokrat 7.46 persen
  • PAN 7.09 persen
  • PPP 3.90 persen (berpeluang lolos ke DPR).

Kekuatan partai politik pendukung Prabowo-Gibran di DPR.

BERITA TERKAIT

Berikut empat parpol pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dan kemungkinan akan jadi partai pemerintah jika paslon 02 menang.

Total suara sementara menurut quick count adalah 42,67 persen dengan rincian yakni: 

  • Partai Golkar14.60 persen
  • Partai Gerindra 13,61 persen
  • PAN 7.09 persen
  • Partai Demokrat 7.46 persen

Kemungkinan kekuatan partai politik oposisi di DPR:

Seperti diketahui saat ini ada beberapa partai di parlemen berada di luar pendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 yakni PDIP, PPP, PKB, Nasdem, dan PKS.

Partai ini mendukung paslon 1 dan 3 di Pilpres 2024.

PDIP dan PPP mendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.

Kemudian Nasdem, PKB, dan PKS mendukung paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin.

Jika mengacu kepada hasil quick count sementara maka suara partai 2 paslon itu jika jadi oposisi terhadap Prabowo-Gibran kelak adalah mencapai  kurang lebih  49,42 persen dengan rincian suara yakni :

  • PDIP 16.31 persen
  • PKB 10.91persen
  • Partai Nasdem 9.73 persen
  • PKS 8.47 persen
  • PPP 4,00 persen (masih perhitungan)

PDIP Diprediksi Pimpin Oposisi

Melihat peta koalisi di atas tampaknya suara parpol di DPR jika Prabowo-Gibran dilantik jadi presiden dan wakil presiden tampaknya belum nyaman di atas angka 50 persen.

Suara koalisi parpol Prabowo-Gibran baru sekitar 43 persen di parlemen.

Dengan begitu tampaknya koalisi Prabowo-Gibran bisa menggaet partai di luar koalisi seperti PKB, PPP, dan Partai Nasdem.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes memprediksi PDIP akan menjadi partai pertama yang mendeklarasikan sebagai oposisi.

"Saya lihat kecendrungannya mungkin PDIP bisa jadi potensial akan menjadi partai oposisi pertama meskipun ada kemungkinan pembicaraan di PDIP (bergabung di pemerintahan mendatang) tapi PDIP akan potensial menjadi partai oposisi besar di parlemen," ucap Arya saat konferensi pers di Gedung Auditorium CSIS, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Selain itu Arya juga beranggapan bahwa potensi keberimbangan antara kekuatan di lembaga eksekutif dan legislatif jika hasil Pilpres tak berbeda jauh dengan penghitungan cepat yang pihaknya lakukan.

Ia pun menuturkan bahwa keadaan pascapemilu mendatang akan berbanding terbalik dengan masa pemerintahan saat ini yang dimana kekuatan di parlemen 80 persen diantaranya di dominasi oleh partai koalisi.

"Saya menduga sepertinya pascapemilu kali ini parlemen kita akan semakin kuat mungkin itu juga akan memberikan kontrol yang kuat juga bagi pemerintahan baru yang terpilih," sebutnya.

Oposisi Jangan Tergoda

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Lili Romli, berharap partai oposisi calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tak tergoda bergabung dalam kekuasaan.

Hal ini berkaitan dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sementara unggul lebih dari 50 persen hitung cepat (quick count) Pemilihan Presiden versi Litbang Kompas.

"Saya kira partai pendukung juga akan berebut juga tuh, Secara kan partainya banyak, baik yang di parlemen maupun yang tak lolos di parlemen," ucap Lili, Rabu (14/2/2024) dikutip dari Kompas.com.

Menurut Lili, bukan tidak mungkin partai pengusung dan relawan Prabowo-Gibran sudah mulai mengincar posisi menteri, wakil menteri, bahkan komisaris perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Mereka juga pasti juga menginginkan posisi. Karena dalam politik, tidak ada makan siang gratis. Apalagi ada yang sampai bilang berdarah-darah," ucap Lili.

Lili berharap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasdem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tetap konsisten berada luar kekuasaan.

"Yang bagian dari oposisi yang mengontrol jalannya pemerintahan. Kalau tidak dikontrol akan berbahaya," ucap Lili.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas