3.909 Petugas Badan Ad Hoc Pemilu Sakit, 35 Wafat Selama Proses Pemungutan hingga Hitung Suara
petugas badan ad hoc yang jatuh sakit selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS maupun pada tingkat kecamatan, sebesar 3.909 orang
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat ada ribuan petugas badan ad hoc yang sakit, dan puluhan individu meninggal dunia selama kerja pemungutan suara periode 14-15 Februari 2024.
Berdasarkan catatan data per Jumat, 16 Februari 2024 pukul 18.00 WIB, ada 35 petugas meninggal dunia.
Rinciannya, 3 orang Panitia Pemungutan Suara (PPS), 23 orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dan 9 orang anggota satuan perlindungan masyarakat (Linmas).
Petugas badan ad hoc yang wafat tersebar di Aceh 1 orang, Sumatera Utara 1 orang, Sumatera Selatan 1 orang, Riau 1 orang, Banten 1 orang, DKI Jakarta 2 orang, Jawa Barat 6 orang, Jawa Tengah 7 orang, DI Yogyakarta 1 orang, Jawa Timur 7 orang.
Kemudian NTT 1 orang, Sulawesi Selatan 2 orang, Sulawesi Utara 1 orang, Maluku 1 orang, Papua 1 orang, dan Papua Selatan 1 orang.
Baca juga: Bawaslu Ungkap 2.413 TPS Berpotensi Pemungutan Suara Ulang
“Meninggal dunia 35 orang,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan, Jumat (16/2/2024).
Sementara petugas badan ad hoc yang jatuh sakit selama pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di TPS maupun pada tingkat kecamatan, sebesar 3.909 orang.
Rinciannya, Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) 119 orang, 596 anggota PPK, 2.878 petugas KPPS, dan 316 anggota Linmas.
“Sakit sebanyak 3.909 orang,” ucap Hasyim.
Provinsi terbanyak dengan jumlah petugas badan ad hoc yang sakit ada di Jawa Barat dengan 1.995 orang lalu Sulawesi Selatan 289 orang, Jawa Tengah 265 orang, Jawa Timur 182 orang, Gorontalo 128 orang, dan Aceh 122 orang.
Sehingga, Jawa Barat jadi provinsi terbanyak di mana petugas badan ad hoc penyelenggara pemilu jatuh sakit maupun meninggal dunia, sebanyak 2.001 orang. Disusul Sulawesi Selatan 291 orang, dan Jawa Tengah 272 orang.