Perbandingan Suara Parpol di 2019 & Quick Count 2024: Nasib PPP di Ujung Tanduk, Siapa Bakal Lolos?
Meski dari hasil hitung cepat, pertanyaan partai apa saja yang akan melenggang ke Senayan perlahan mulai terjawab.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil sementara pencapaian partai politik di Pemilu 2024 mulai tampak.
Meski dari hasil hitung cepat, pertanyaan partai apa saja yang akan melenggang ke Senayan perlahan mulai terjawab.
Seperti diketahui, dalam Pemilu 2024, ada 18 parpol yang menjadi pesertanya.
Ke-18 parpol tersebut adalah:
- PKB
- Gerindra
- PDIP
- Golkar
- NasDem
- Demokrat
- PPP
- PAN
- PKS
- Partai Buruh
- Gelora
- Garuda
- PSI
- PKN
- Hanura
- PBB
- Perindo
- Partai Ummat
Berdasarkan UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017, partai politik harus bisa meraup suara 4 persen untuk bisa lolos ke DPR RI.
Sebagai informasi, dalam Pemilu 2019, PDIP keluar sebagai partai pemenang pemilu.
Bagaimana dengan Pemilu 2024? Berikut perbandingan suara Pileg antara Pemilu 2019 dengan hasil quick count di Pemilu 2024
Hasil Pileg 2019
Pemilu Legislatif 2019
- PDI-P: 27.053.961 (19,33 persen)
- Gerindra: 17.594.839 (12,57 persen)
- Golkar: 17.229.789 (12,31 persen)
- PKB: 13.570.097 (9,69 persen)
- Nasdem: 12.661.792 (9,05 persen)
- PKS: 11.493.663 (8,21 persen)
- Demokrat: 10.876.507 (7,77 persen)
- PAN: 9.572.623 (6,84 persen)
- PPP: 6.323.147 (4,52 persen)
- Perindo: 3.738.320 (2,67 persen)
- Berkarya: 2.929.495 (2,09 persen)
- PSI: 2.650.361 (1,89 persen)
- Hanura: 2.161.507 (1,54 persen)
- PBB: 1.099.848 (0,79 persen)
- Garuda: 702.536 (0,50 persen)
- PKPI: 312.775 (0,22 persen)
Hitung Cepat Litbang Kompas 2024
Berdasarkan data Litbang Kompas terakhir yang mereka update Jumat (16/2/2024) pukul 18.26 WIB, data yang sudah masuk mencapai 99,20 persen alias hampir final.
Hasil quick count Pileg 2024 versi Litbang Kompas
Suara masuk : 99,20 persen
- PDIP : 16,36 persen
- Golkar : 14,59 persen
- Gerindra : 13,51 persen
- PKB : 10,73 persen
- NasDem : 9,94 persen
- PKS : 8,40 persen
- Demokrat : 7,60 persen
- PAN : 7,06 persen
- PPP : 3,88 persen
- PSI : 2,81 persen
- Perindo : 1,38 persen
- Gelora : 0,84 persen
- Hanura : 0,84 persen
- Partai Buruh : 0,68 persen
- Partai Ummat : 0,48 persen
- PBB : 0,39 persen
- Partai Garuda : 0,30 persen
- PKN : 0,23 persen
Sesuai parliamentary threshold atau ambang batas parlemen, batas minimal perolehan suara partai politik agar bisa masuk parlemen adalah 4 persen.
Dengan acuan itu, ada delapan partai yang kemungkinan lolos parlemen.
PDI Perjuangan saat ini unggul di persentase 16,36 persen.
Sementara itu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berada sedikit di bawah ambang batas parlemen menurut quick count Litbang Kompas.
Jika angka tersebut nantinya sesuai hasil hitung suara atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka PPP tidak bisa masuk parlemen.
Sementara, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diketuai Kaesang Pangarep, berpotensi kembali tidak lolos parlemen.
Sementara, PPP masih berkeyakinan lolos ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen.
"PPP berkeyakinan seraya berdoa bahwa di Pemilu kali ini Insya Allah PPP lolos ke Senayan untuk melanjukan perjuangan mewakili rakyat Indonesia menuju Indonesia unggul," kata Juru Bicara DPP PPP, Usman M Tokan, Kamis (15/2/2024).
Sementara suara PDIP terlihat mengalami penurunan meski masih berada di posisi pertama.
Posisi kedua dan ketiga diisi Golkar dan Gerindra, di mana kedua partai ini disebut menikmati efek ekor jas pencapresan Prabowo Subianto.
Sempat diragukan masuk papan atas, partai berlambang pohon beringin itu justru berpotensi menjadi The Ruling Party di Senayan.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro mengatakan bahwa hasil quick count tersebut sangat menarik.
Sebab Partai Golkar berhasil mementahkan suara-suara pesimis terhadap mereka.
”Suara Golkar mengalami lonjakan luar biasa menurut saya. Bisa menggeser Gerindra yang notabene punya figur capres,” kata Agung di Jakarta, Jumat (16/2/2024).
Bila hasil quick count lembaga survei seperti Litbang Kompas, Indikator Politik Indonesia, LSI, Poltracking, dan Charta Politika itu tidak berubah, dia pun meyakini bahwa Partai Golkar akan meraih suara terbesar kedua.
*) Disclaimer :
Hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi pemilu.
Hasil resmi pemilu tetap menunggu perhitungan suara secara manual dari KPU.