Jumlah Petugas Pemilu Meninggal Dunia pada 2024 Turun Dibanding 2019, Ini Kata Menkes RI
Kata Budi Gunadi, pada 2019 pemerintah mencatat ada lebih 500 petugas pemilu yang meninggal dunia, sementara pada pemilu ini 84 orang.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin merespons soal jumlah petugas pemilu 2024 yang meninggal dunia termasuk para Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Dimana dalam catatan pemerintah, jumlah petugas yang meninggal pada pemilu ini jauh menurun jika dibandingkan pada Pemilu 2019.
Kata Budi Gunadi, pada 2019 pemerintah mencatat ada lebih 500 petugas pemilu yang meninggal dunia, sementara pada pemilu ini 84 orang.
"Jadi, totalnya ada 84 (orang meninggal dunia) itu kisarannya 16 persen dari pemilu yang sebelumnya. jadi memang terjadi penurunan yang sangat drastis dari jumlah petugas pemilu yang wafat dibandingkan pemilu yang sebelumnya," kata Budi Gunadi saat jumpa pers di Kantor Kemenkes RI, Senin (19/2/2024).
Meski jumlah tersebut menurun, namun Budi Gunadi memiliki harapan agar tidak ada lagi masyarakat Indonesia meninggal dunia dengan alasan bekerja sebagai petugas demokrasi.
Dia lantas menganalogikan kalau satu nyawa setiap petugas pemilu itu berarti, sehingga, harapannya tidak ada lagi yang meninggal dunia untuk urusan pemilu.
"Kami pemerintah, khususnya kami di Kementerian Kesehatan melihat satu nyawa saja buat kami sudah sangat banyak. ada banyak masyarakat yang berduka," kata dia.
Atas hal itu, pemerintah kata Budi Gunadi, akan terus memikirkan bergaram upaya agar proses pemilu mendatang tidak lagi memakan korban meninggal dunia.
Baca juga: Data Real Count KPU: Grace Natalie Kuasai Dapil Jakarta III, Kalahkan Ahmad Sahroni dan Erwin Aksa
Menurut dia, jumlah yang sudah turun sebanyak 80 persen pada pemilu kali ini, harus ditambah lagi pada pemilu mendatang.
"Jadi, kami berpikir bagaimana caranya untuk terus berpikir hingga turun 80 persenan lebih, bisa ga kita turun lebih banyak lagi kalau bisa tidak ada yang meninggal karena nyawa itu terlalu berharga," kata dia.
Salah satu upayanya yakni kata dia, dengan melakukan screening kesehatan secara baik kepada para masyarakat calon petugas pemilu.
"Itu langkah pertama pencegahan yang kami ingin lakukan agar mereka benar-benar saat nanti jadi petugas itu kondisinya sehat, sehingga kita bisa kalau bisa meng-nol-kan jumlah ini petugas yang meninggal" tukas Budi Gunadi.
KPU: Petugas Pemilu Meninggal 71 Orang, Pengamanan 24 Orang
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum RI (KPU) Hasyim Asy'ari menyampaikan ke media bahwa petugas pemilu meninggal dunia selama Pemilu 2024, baik dari tingkat kecamatan, kelurahan, hingga tempat pemungutan suara (TPS) hingga 18 Februari 2924 mencapai 71 orang.
"Dalam catatan kami yang meninggal ada 71 orang dengan rincian; anggota PPK ada 1 orang di tingkat kecamatan, kemudian anggota PPS di tingkat desa kelurahan ada 4 orang, kemudian anggota KPPS di tingkat TPS ada 42 orang," kata Hasyim saat jumpa pers usai rapat evaluasi pemastian kesehatan petugas Pemilu di Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), Senin (19/2/2024).
Baca juga: Anggota Linmas di Tulungagung Meninggal, KPU Ajukan Permohonan Santunan Rp 36 Juta
Tak hanya petugas pemilu, Hasyim juga mencatat ada sebanyak 24 orang yang bertugas sebagai pengamanan, baik dari linmas hingga pengamanan langsung (pamsung).
"Kemudian linmas yang menjaga keamanan kegiatan penghitungan pemungutan suara yang meninggal 24 orang," kata dia.
Lebih lanjut, dalam penghitungan KPU RI kata Hasyim, pihaknya juga mencatat jumlah petugas yang jatuh sakit.
Kata dia, jumlahnya lebih dari 4 ribu orang dari tingkat kecamatan hingga TPS atau tingkat RT/RW.
"Untuk yang sakit sebanyak 4.567 orang. Dengan rincian di tingkat Kecamatan atau PPK 136 orang, di tingkat PPS desa Kelurahan ada 696 orang , kemudian anggota KPPS di tingkat tps ada 3371 orang, untuk Linmas yang sakit ada 364 orang," beber Haysim.
Hasyim juga menyebut, pihaknya bersama pemerintah akan terus melakukan pemantauan atau coverage monitoring terhadap lembaga ad hoc seperti KPPS, PPS hingga PPK sampai akhir masa penetapan pemilu.
Adapun tanggal penetapan hasil pemilu ini akan ditetapkan pada 20 Maret 2024 atau selama 35 hari sejak pencoblosan.
"Mengapa karena ketika rekap di tingkat kecamatan teman-teman KPPS kan masih dihadirkan untuk mengawal hasil perhitungan suara di TPS," kata dia.
"Demikian juga nanti ketika rekapitulasi di tingkat kabupaten-kota anggota PPK juga dihadirkan ketika rekapitulasi kabupaten kota," tukas Hasyim.
Hanya saja, dalam update hari ini, Hasyim tidak membeberkan secara detail wilayah atau provinsi mana saja yang petugas pemilunya meninggal dunia.
Pengawas Pemilu Meninggal 13 Orang
Anggota Bawaslu RI Herwyn J H Malonda mencatat ada sebanyak 13 pengawas pemilu yang meninggal dunia selama periode pemungutan suara Pemilu 2024.
Meski begitu, kata Herwyn, jumlah tersebut masih dinamis atau dalam artian masih bertambah, sebab pihaknya masih menerima terus pelaporan yang masuk dari seluruh provinsi di Indonesia.
"13 orang (meninggal dunia) dari 14 Februari sampai 19 Februari saat ini yang masih proses terus laporannya dinamis masuk ke kami terus," kata dia.
"Terkait dengan hal ini sambil kami terus memantau jajaran pengawas pemilu karena penyelenggaraan pemilu masih berjalan," sambung Herwyn.
Dengan begitu, sejauh ini total petugas pemilu maupun pengawas pemilu yang meninggal dunia pada pemilu 2024 berjumlah 84 orang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.