Golkar Yakin Program Kerja Prabowo-Gibran Tak Akan Dijegal Meski PDIP jadi Oposisi
Menurut dia, sejauh ini program kerja yang selalu diumumkan oleh Prabowo-Gibran berkepentingan bagi masyarakat.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar meyakini seluruh program kerja Prabowo-Gibran tidak akan terjegal jika dalam penghitungan terakhir KPU RI pasangan nomor urut 2 itu keluar menjadi pemenang Pilpres 2024.
Keyakinan itu disampaikan langsung oleh Ketua Bappilu Partai Golkar Maman Abdurahman, seraya merespons soal adanya kabar kalau PDIP dan beberapa partai akan menjadi oposisi jika Prabowo-Gibran terpilih.
"Enggak, enggak. Saya percaya begini. Saya masih meyakini dan percaya di dalam diri masing-masing semua partai selama program itu baik, positif, saya yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Maman kepada awak media saat ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Menurut dia, sejauh ini program kerja yang selalu diumumkan oleh Prabowo-Gibran berkepentingan bagi masyarakat.
Sehingga kata Maman, setiap program yang baik dan bagus untuk masyarakat tidak akan ditolak.
"Baik bagus dan itu bisa untuk masyarakat saya yakin itu tidak akan ada penolakan," beber dia.
Perihal dengan sikap PDIP dan partai politik lainnya yang pengin berada di luar pemerintahan nantinya, Maman menyebut kalau itu hak masing-masing partai.
Meski begitu, perihal jalannya program kerja jika Prabowo-Gibran menjadi presiden dan wakil presiden diyakini tidak akan terganggu.
"Tapi kembali lagi itu hak politik masing-masing partai ya kita hormatilah, tinggal nanti kita berproses aja, mas. Tidak ada hal yang perlu kita khawatirkan, ini berjalan saja," ujar dia.
Baca juga: Nusron Wahid Ungkap Ada Parpol Mau Gabung Prabowo-Gibran Tapi Ajukan Aturan Main Sendiri
Pihak yang berada di luar pemerintahan memang dinilai perlu oleh Maman sebagai upaya kontrol terhadap kinerja selama memimpin.
Dirinya lantas menyinggung soal kerja pemerintahan Presiden Jokowi selama dua periode ini.
Kata dia, selama Jokowi memimpin, selalu ada parpol yang menjadi oposisi, dan kondisi itu berjalan dengan baik.
"Saya duduk di parlemen, di DPR Komisi VII ya banyak juga kok hal-hal yang kita kritisi apa yang dilakukan pemerintah. Jadi saya pikir tidak ada yang terlalu kita inikan, jadi mengalir dan jalan aja," tukas dia.