Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Parpol Usulkan Hak Angket, NasDem dan PPP Bungkam saat Rapat Paripurna, Pengamat Ungkap Keraguan

PKS, PKB dan PDIP usulkan hak angket DPR sedangkan NasDem dan PPP masih bungkam saat rapat paripurna, Selasa (5/3/2024).

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in 3 Parpol Usulkan Hak Angket, NasDem dan PPP Bungkam saat Rapat Paripurna, Pengamat Ungkap Keraguan
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah anggota DPR mengikuti rapat paripurna ke-12 penutupan masa persidangan III tahun sidang 2023-2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2/2024). PKS, PKB dan PDIP usulkan hak angket DPR sedangkan NasDem dan PPP masih bungkam saat rapat paripurna, Selasa (5/3/2024). 

Di sisi lain, ia mengatakan hak angket bukanlah opsi kuat untuk mengawal suara pemilu legislatif PPP.

Oleh sebab itu, ia lebih fokus untuk mengawal suara dari tingkat kecamatan hingga kabupaten.

"Beda. Untuk mengawal suara itu mantau di kecamatan dan kabupaten, hak angket itu hak politik."

"Ada hak menyatakan pendapat, hak angket, dan hak interpelasi. Pilihan ini kan belum ditentukan mana yang diambil. Kan belum. Fraksi juga belum bersikap," sambungnya.

Lebih lanjut, Awiek berjanji pihaknya bakal segera memutuskan setuju atau tidaknya terkait hak angket kecurangan Pemilu 2024.

"Kami pun belum melakukan rapat internal. InsyaAllah dalam waktu dekat akan kita kabari kalau sudah bersikap karena anggota masih ngawal rekapitulasi suara di tingkat kabupaten dan provinsi supaya gak ilang," jelasnya.

Pengamat Ragukan Soliditas Parpol

Pengamat politik sekaligus peneliti Indikator Politik Indonesia, Bawono Kumoro, berpendapat soliditas parpol dalam menggulirkan hak angket DPR patut diragukan.

Berita Rekomendasi

"Soliditas partai-partai pendukung pasangan calon 01 dan 03 untuk mengajukan hak angket terhadap pemerintah terkait dengan soal dugaan kecurangan pemilu patut diragukan."

"Partai-partai pendukung pasangan calon 01 dan 03 akan lebih bersikap realistis dengan menerima hasil dari pemilu ini ketimbang menghabiskan energi politik untuk hak angket di DPR RI," kata Bawono dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).

Ia lantas menyinggung pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.

Menurutnya, hal itu dapat dilihat sebagai bentuk cerminan dari Partai NasDem sebagai partai utama pengusung pasangan capres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar untuk bersikap realistis menerima hasil Pemilu 2024.

Bersikap mencari peluang untuk berkoalisi di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka daripada berperan sebagai oposisi selama lima tahun ke depan.


"Apalagi selama berkiprah di panggung politik nasional Partai NasDem tidak memiliki DNA sebagai partai oposisi," ucap Bawono.

Ia juga berujar, bukan tak mungkin langkah NasDem akan diikuti oleh PKB .

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas