Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata Pengamat soal Dugaan Adanya 'Penguncian Suara' Ganjar-Mahfud di Angka 17 Persen pada Data KPU

Begini tanggapan pengamat soal pernyataan Hasto yang mengungkapkan ada dugaan 'penguncian suara' Ganjar-Mahfud di angkat 17 persen pada data KPU.

Penulis: Rifqah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Kata Pengamat soal Dugaan Adanya 'Penguncian Suara' Ganjar-Mahfud di Angka 17 Persen pada Data KPU
Tribunnews/IST
Pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD (Ganjar-Mahfud), tampil dengan penampilan ala film “Top Gun” yang diparodikan menjadi “Top Gan” pada debat ketiga capres, Minggu (7/1/2024) - Begini tanggapan pengamat soal pernyataan Hasto yang mengungkapkan ada dugaan 'penguncian suara' Ganjar-Mahfud di angkat 17 persen pada data KPU. 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristianto, sebelumnya menuding adanya algoritma "pengunci suara" pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD di angka 17 persen pada data sistem informasi rekapitulasi pemilu (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Menanggapi pernyataan Hasto itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai, hal tersebut mudah dibantahkan.

Pasalnya, pemilih langsung menyalurkan suaranya di TPS yang dalam prosesnya diawasi oleh pengawas pemilu, saksi partai, saksi calon dan masyarakat.

Tak hanya itu, kata Qodari, KPU juga telah menerapkan rekapitulasi berjenjang mulai tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS), kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat. 

Atas hal tersebut, Qodari mengaku, lebih percaya pada KPU.

"Kalau saya ya pilih percaya dengan KPU karena, pertama ini kan data yang berasal dari TPS-TPS bisa dicek sebetulnya apakah data-data di TPS memang betul seperti itu."

"Kalau tidak sesuai kan tentu masyarakat bisa protes dan bisa dilakukan koreksi,” kata Qodari, dalam keterangan yang diterima Minggu (10/3/2024).

Berita Rekomendasi

Berkaca pada Pilpres sebelumnya, Qodari mengatakan, pro kontra terhadap diagram perolehan suara Pemilu 2024 dalam Sistem Rekapitulasi Suara (Sirekap) biasa terjadi.

Qodari pun meyakini, hasilnya nanti tidak akan jauh berbeda dengan hitung manual berdasarkan dokumen C1-Plano.

“Saya haqqul yakin nanti hasil hitungan manual KPU juga tidak akan berbeda jauh dengan hasil Sirekap atau hitungan elektronik."

"Dalam pilpres sebelumnya juga saya ingat walaupun ada pro kontra terhadap hitung elektronik, tetapi pada akhirnya sebetulnya tidak berbeda jauh dengan hitung manual,” ucap Qodari.

Baca juga: KPU Bantah Kunci Perolehan Suara Ganjar-Mahfud, Sekjen PDIP: KPU Nggak Tahu

“Nah kalau sudah hitung manual bagaimana mau membantahnya, kan semuanya dasarnya adalah data-data tertulis data-data fisik berdasarkan hasil hitungan di C1,” lanjut dia.

Lebih lanjut, Qodari menuturkan, ia percaya bahwa Hasto sebagai sekjen dari partai besar sudah berpengalaman dengan sejumlah kegiatan politik, baik pilpres maupun pilkada di sejumlah daerah. 

Sehingg, Qodari menilai Hasto sudah tentu dapat memahami dan mengerti hasil quick count dari sejumlah lembaga survei tidak akan jauh berbeda dengan hitungan resmi KPU.

"Mas Hasto kan Sekjen PDI Perjuangan, partai besar yang notabenenya bisa mengajukan calon di berbagai daerah termasuk daerah-daerah yang besar dan penting."

"Sehingga, harusnya bisa mengetahui dan memahami bagaimana antara hasil quick count dan hasil akhir itu sebetulnya tidak akan jauh berbeda,” ucap dia.

KPU Beri Bantahan

Sementara itu, KPU sendiri diketahui membantah soal penguncian suara Ganjar-Mahfud tersebut.

Ketua KPU, Hasyim Asy'ari mengatakan, persentase angka yang masuk ke KPU merupakan hasil perhitungan suara berjenjang dari tingkat TPS. 

"Jadi kalau ada informasi, kabar atau pernyataan seperti itu, KPU membantah ya bahwa KPU tidak pernah mematok, tidak pernah mengunci, tidak pernah menargetkan partai tertentu, pasangan calon tertentu, sejak awal harus suaranya sekian, tidak ada."

"Jadi semuanya yang dihitung KPU berasal dari perolehan suara di TPS," kata Hasyim di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/3/2024). 

Sementara itu, Hasto yang mengetahui bantahan dari Hasyim itu menyebut bahwa KPU tidak tahu soal algoritma tersebut.

Bahkan, Hasto menuding KPU pura-pura tidak tahu data soal berpindahnya IP address Sirekap.

"Inikan kekuatan di belakang KPU. KPU sendiri nggak tahu. Bahkan KPU pura-pura nggak tahu ketika IP Address-nya (Sirekap) dipindahkan," kata Hasto kepada awak media di Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

"Bagaimana mungkin data strategis menggunakan swasta, yaitu Alibaba. Dan ada kepentingan geopolitik terkait pertarungan antara AS dan China, sehingga ini sudah tidak benar semuanya," kata Hasto.

Atas hal itu, Hasto menilai cara-cara berpolitik tersebut tidak benar. Sudah mereduksi kedaulatan sebagai bangsa.

"Ini yang harus kita koreksi. Maka ketika KPU mencoba membantah, pertama ketika Sirekap dimatikan alasan dari KPU hackers. Itu tidak terbukti, itu sengaja manual di shut down," tegasnya.

Ganjar Komitmen Terus Kawal Rekapitulasi Suara Pilpres 2024 

Hingga saat ini, Ganjar mengaku masih terus bekerja untuk mengawal rekapitulasi suara Pilpres, hingga putusan KPU pada 20 Maret 2024 nanti.

"Tim Ganjar-Mahfud masih bekerja dengan cukup keras, sangat serius untuk mengumpulkan seluruh data, menyampaikan cerita-cerita sampai putusan sampai 20 Maret nanti," kata Ganjar dalam acara Demos Festival Omon-Omon Soal Oposisi di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

Lebih lanjut, Eks Gubernur Jawa Tengah itu menyebutkan bahwa ada sejumlah kejanggalan yang ditemukan oleh pihaknya.

"Terkait dengan proses penghitungan termasuk data-data C-1, dan kemudian rekap yang kemudian berganti-ganti, dan tentu saja seluruh ahli IT yang memberikan catatan kritis," kata dia.

Sekali lagi, Ganjar menegaskan, pihaknya masih terus berjuang hingga putusan KPU dan dirinya ingin tahu berapa angka riil dari suara yang masuk.

"Maka stuck seperti itu berapapun suara yang masuk dan ini tentu menjadi cerita-cerita yang menjadi bahan buat kami untuk nanti membuat sebuah tindakan ketika kemudian pengumuman akan diberikan," kata Ganjar.

(Tribunnews.com/Rifqah/Chaerul Umam/Rahmat Fajar/Reza Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas