Suaranya Hilang Tak Wajar, Caleg PSI Leonardo Sirait Cuma Bisa Pasrah, Hanya Raup 2.301 Suara
Caleg PSI, Leonardo Sirait mengaku kehilangan suara di Pemilu 2024 namun tak bisa berbuat apa-apa, dari 404 menjadi 597 suara saja.
Penulis: Rifqah
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Seorang Caleg DPRD DKI Dapil Jakarta 9 dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Leonardo Pandapotan Sirait mengaku kehilangan suaranya di Pemilu 2024.
Leonardo menjelaskan, pada 19 Februari 2024 pukul 11.00 WIB, ia memperoleh sekitar 1.001 suara.
Namun, pada hari yang sama pukul 22.00 WIB, ia dikejutkan dengan penurunan angka perolehan suaranya.
Perolehan suaranya pada waktu tersebut, hilang sebanyak 404 dan hanya tersisa 597 suara saja.
Namun, ia mengaku hanya bisa pasrah, karena tak punya cara lain lagi untuk mencari tahu.
"Suara saya hilang, tapi mau gimana?" kata Leonardo, dikutip dari Wartakotalive.com, Selasa (12/3/2024).
Mengenai hal itu, Leonardo sudah bertanya langsung ke partai, tetapi tak mendapatkan jawaban pasti.
Leonardo hanya diminta untuk membuat saksi di tingkat kecamatan lagi, guna melihat suaranya benar hilang atau tidak.
Namun, ia menolak usulan tersebut, karena merasa akan rugi jika harus mengeluarkan biaya lagi untuk para saksi di setiap kecamatan itu.
Padahal, ia sebelumnya sudah mempunyai saksi di 45 Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat pencoblosan 14 Februari kemarin.
"Padahal saya sudah punya saksi di 45 TPS pas 14 Februari 2024 kemarin. Terakhir buat saksi kecamatan, kan boncos (rugi) juga (keluar biaya lagi)," jelasnya.
Baca juga: PSI Masuk 3 Besar Parpol dengan Pengeluaran Dana Kampanye Tertinggi, Segini Uangnya
Hingga penghitungan KPU selesai, Leonardo diketahui hanya mendapatkan suara sebanyak 2.301.
Leonardo mengaku masih tidak terima dengan hasul tersebut, tapi ia juga tak bisa melakukan apapun.
"Kejelasannya bagaimana, cuma bisa diam doang," imbuhnya.
Penjelasan Ketua KPU Jakarta Barat
Soal hasil rekapitulasi suata, Ketua KPU Jakarta Barat, E Istianti menjelaskan, pihaknya hanya berpedoman pada form D, yakni hasil yang telah dicetak dan ditandatangani oleh seluruh saksi partai.
"Pada saat ini proses pleno Provinsi DKI Jakarta telah selesai dan diserahkan ke KPU RI. Terkait apabila ada sengketa hasil bisa diselesaikan lewat mekanisme PHPU di MK," terangnya.
Estianti juga membahas terkait dengan dugaan kecurangan para caleg yang diduga membeli suara dari partai.
Ia menjelaskan, bisa saja ada penghitungan suara yang double karena caleg dan partainya sama-sama dicoblos, dihitung dua suara.
Padahal, seharusnya jika hal tersebut terjadi, maka dihitung satu suara saja.
"Harus dicek di tingkat kecamatan, barangkali ada penghitungan akibat caleg dicoblos dan partai dicoblos harusnya dihitung 1 suara, namun oleh KPPS dihitung 2 suara," ungkapnya.
Hal inilah, kata Istianti, ketika dihitung ulang oleh petugas KPU di tingkat kecamatan banyak suara caleg yang berkurang dan bertambah.
"Sehingga perolehan suara pasti berubah. Semua hitung ulang dan kejadian khusus dituliskan dalam Form D kejadian khusus yang berada dalam box kontainer tersegel," tuturnya.
PSI juga Klaim Sempat Kehilangan Suara di Sirekap
Selain calegnya, dari pihak PSI sendiri, sebelumnya juga mengaku sempat kehilangan suara di Pemilu 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.
Ia mengeklaim, pihaknya juga menemukan sejumlah suara yang hilang karena perbedaan data antara formulir C.Hasil Plano dan Sirekap KPU.
“Kami alami juga di berbagai TPS kita, ada yang 50 persen suaranya hilang dalam artian salah tulis."
"Harusnya 10 (suara) ditulis 5, harusnya 10 ditulis 0. Salah jumlah, kita alami,” ujar Grace di Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Kamis (7/3/2024), dilansir Kompas.com.
Grace menambahkan, meski demikian, PSI tidak mengembar-gemborkannya kepada publik.
Pasalnya, menurut Grace, kesalahan penginputan tersebut lumrah terjadi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul Caleg PSI Leonardo Sirait Bengong Lihat Suaranya Berkurang, Ini Klarifikasi KPU Jakbar.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Wartakotalive.com/Miftahul Munir) (Kompas.com)