Hanya Keajaiban yang Bisa Loloskan PSI, Suaranya Cuma 2,79 Persen, Rekapitulasi KPU Sisa 2 Provinsi
Proses rekapitulasi suara nasional untuk dua provinsi yang masih tersisa diharapkan rampung sebelum memasuki waktu salat magrib.
Editor: Malvyandie Haryadi
Suara yang diperoleh Grace jauh lebih banyak dari partai yang sebelumnya bertengger di parlemen seperti: Partai Gerindra (227.034), Partai NasDem (239.287), PAN (139.357) dan Demokrat (133.307).
Di dapil itu, Grace berada di nomor urut 1 dan menjadi caleg PSI dengan raihan suara terbanyak yakni 193.556.
Peluang itu juga berpotensi diperoleh Isyana. Ia maju di dapil Banten III yang meliputi wilayah Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Isyana meraih suara terbanyak yakni 78.140 coblosan. Sedangkan PSI berhasil mendapatkan 203.079 suara.
Sayangnya, sebanyak apapun suara mereka, jika PSI gagal lolos, otomatis raihan di dapil tersebut tidak akan dikonversi menjadi kursi DPR.
PPP Senasib dengan PSI?
Sama seperti PSI, Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) was-was menunggu hasil pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU).
PPP menjadi salah satu partai yang terancam tak lolos ke Senayan.
Hingga saat ini, suara PPP belum mencapai Parliamentary Threshold (PT) atau ambang batas parlemen sebesar 4 persen, Rabu (20/3/2024).
Padahal KPU sudah melakukan rekapitulasi 36 provinsi.
Hasilnya PPP hanya memperoleh 5.761.181 suara dari total 82 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 di 36 provinsi yang mencapai 150.034.514 suara, maka, PPP cuma mengantongi 3,84 persen suara.
PPP masih berharap dua provinsi lainnya yang belum melakukan rekapitulasi tingkat nasional.
Keduanya Provinsi Papua dan Papua Pegunungan.
Masing-masing wilayah itu hanya memiliki 1 daerah pemilihan (dapil).
Di Papua, ada 727.835 pemilih yang terdaftar di dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), sementara itu DPT Papua Pegunungan sebanyak 1.306.414 pemilih.